Suara PKS Diprediksi Bertahan di Angka Enam Persen
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, berdasarkan kajian, suara Partai Keadilan Sejahtera
Penulis: Y Gustaman
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, berdasarkan kajian, suara Partai Keadilan Sejahtera dalam Pemilu 2014 paling banter bertahan di angka lima sampai enam persen.
Menurut Boni, sewaktu Pemilu 2004, suara PKS cukup signifikan yakni di angka 7.34 persen, dibanding ketika Pemilu 1999 dengan angka 1.36 persen. Suara bertambah sedikit pada Pemilu 2009 dengan angka 7.88 persen.
"Tapi setelah skandal impor daging dan isu pornografi, partai ini bakal kehilangan pemilih migran dari NU maupun Muhammadiyah," ujar Boni pada diskusi 'Peta Pergeseran Partai di Pemilu 2014,' di Galeri Cafe, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Diakui Boni, PKS sama seperti PDI Perjuangan dan Golkar yang identik memilih pemilih loyal dan ideolog cukup kuat. Pemilih loyal mereka tidak akan berpaling, tapi pemilih rasional menyikapi persoalan yang dihadapi PKS akan pindah pada Pemilu 2014.
Apa yang dialami PKS sekarang dengan bekas Presiden Luthfi Hasan Ishaaq terseret kasus korupsi, sangat mustahil suaranya nanti menanjak. Paling pahit, sebagai partai menengah PKS akan menjadi partai gurem.
"Diprediksi, besaran selisih 3.27 persen dalam pemilu 1999, 2004, dan 2009 bakal menjadi prakiraan penyusutan dukungan PKS di 2014. Sehingga suara PKS 2014 bertahan di lima sampai enam persen," katanya.