Syarief Hasan: Demokrat Berkoalisi dengan PKS Bukan Kadernya!
Hingga kini, lanjut Syarief, belum pernah ada pernyataan dari PKS selaku partai, untuk mundur dari koalisi.
Penulis: Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, partainya tak mau menanggapi pernyataan Wasekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah dan Ketua DPP PKS Nasir Djamil, yang meminta PKS Keluar dari Koalisi.
PKS merupakan salah satu partai pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Siapa mereka? Kami berkoalisi dengan institusi atau partai, bukan kader-kadernya!" tegas Syarief yang menjabat Menteri Koperasi dan UKM, kepada Tribunnews.com, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Hingga kini, lanjut Syarief, belum pernah ada pernyataan dari PKS selaku partai, untuk mundur dari koalisi. Sementara, mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring membantah PKS akan keluar dari koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah.
Bantahan itu diutarakan Tifatul, menjawab pertanyaan wartawan soal ancaman anggota DPR dari PKS, Fahri Hamzah, yang ingin partainya keluar dari koalisi.
"Belum ada keputusan (keluar dari koalisi)," kata Tifatul kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (22/5/2013).
Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) memaparkan, keputusan untuk keluar atau tetap berada dalam koalisi, adalah wewenang Majelis Syuro PKS.
"Koalisi diputuskan Majelis Syuro, bukan perorangan. Kebetulan, Pak Fahri bukan Majelis Syuro. Di Majelis Syuro, terakhir juga tidak ada pembicaraan soal koalisi," beber Tifatul.
Tifatul pun membantah ada faksi di PKS.
"Itu tidak benar. Tidak ada kubu-kubuan di PKS," ucapnya.
Tifatul menerangkan, PKS terus melakukan konsolidasi kader jelang Pemilu 2014. Ini menjawab kritikan bahwa PKS panik menghadapi pemilu, setelah diterpa berbagai kasus.
"Di dalam, kami tenang-tenang saja, persoalan ini bukan kiamat. Kami tenang," ujarnya. (*)