Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eva Minta Dipo Ralat Ucapannya Mengenai Franz Magnis Suseno

Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari sangat menyesalkan pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam kepada Franz Magnis Suseno.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Eva Minta Dipo Ralat Ucapannya Mengenai Franz Magnis Suseno
rachmat hidayat
Eva Kusuma Sundari 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari sangat menyesalkan pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam kepada Franz Magnis Suseno. Dipo menilai pernyataan Franz Magnis memprotes Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sangat dangkal.

"Saya  menyesalkan penyerangan Dipo ke pemimpin agama minoritas yang menggenapi nasib buruk kelompok agama minoritas," kata Eva kepada Tribunnews.com, Kamis (23/5/2013).

Eva mengungkapkan  kelompok agama minoritas menjadi sasaran kekerasan fisik oleh ormas dan pejabat daerah yang intoleran.  Sedangkan pemimpin agama minoritas yang menyuarakan kebenaran menjadi sasaran kekerasan verbal.

"Ini merisaukan, karena pejabat istana menggiring emosi umat beragama untuk menyoal siapa yang bicara bukan apa yang dibicarakan," kata anggota Komisi III DPR itu.

Sementara, kata Eva, kekerasan berbasis agama selalu berawal dari emosi prasangka kebencian. "Pak Dipo menyempurnakan nasib buruk kelompok minoritas dengan hate statement," tuturnya.

Ia pun meminta Dipo meralat dan meluruskan dengan  pernyataan yang lebih rasional. Eva juga mengatakan protes yang dilakukan Franz Magnis Suseno masuk akal karena umatnya menjadi bagian kelompok minoritas yang jadi korban kekerasan.

Berita Rekomendasi

Eva tetap menilai Dipo tidak menutup mata adanya 500 gereja di Jawa Barat ditutup, disegel dan dirobohkan saat SBY berkuasa sejak 2004.

"Jadi bukan hanya Syiah dan Ahmadiyah korban yang disuarakan Romo Magnis," kata Eva.

Protes Franz Magnis, kata Eva, semakin menguat karena hal yang sama juga disuarakan Syafii Maa'rif, Setara Instiute dan puluhan LSM yang bekerja untuk toleransi dan perdamaian yang sedang mengedarkan petisi protes.

"Penanda tangannya termasuk ilmuan Amerika Jeremy Menchik dan gereja-gereja di Washington yang bersolidaritas ke minoritas di RI," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas