Politisi Golkar: Dirjen Pajak Harus Benahi Moral Pegawai
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis, mengaku sudah mengkonfirmasi Dirjen Pajak Fuad Rahmany soal tuduhan
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis, mengaku sudah mengkonfirmasi Dirjen Pajak Fuad Rahmany soal tuduhan tersangka suap Eko Darmanto PT Master Steel terhadap Dirjen Pajak Fuad Rahmany terlibat kongkalingkong pajak dengan perusahaan itu.
"Beliau (Fuad Rahmany) menyatakan itu tidak benar," kata Harry ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (30/5/2013).
Menurut Politisi Golkar ini Dirjen Pajak mengakui terus membenahi budaya kerja dan moralitas pegawai pajak.
"Saya mendesak agar Dirjen Pajak terus mempertegaskan dan menjadikannya sistematis pola "whistleblower" sehingga akan makin memperjelas siapa-siapa pegawai pajak yang jujur dan yang tidak jujur," kata Harry.
Ditegaskan kerja sama dengan KPK harus terus diperkuat dalam rangka membenahi perilaku pegawai pajak yang tidak jujur.
"Sanksi harus dipertegas, tetapi disisi lain insentif juga diberikan bagi pegawai pajak yang produktif dan memperkuat pegawai-pegawai pajak yang jujur sehingga penerimaan negara akan makin optimal," kata Harry.
Sebelumnya Dirjen Pajak Fuad Rahmany membantah tudingan tersangka suap pajak PT
The Master Steel Manufactor, Eko Darmanto yang menyatakan dirinya terlibat kongkalikong penyelesaian pajak di perusahaannya.
KPK beberapa waktu lalu menangkap ED, penyidik perpajakan karena diduga melakukan korupsi perpajakan. Kasus tersebut terkait dengan persoalan pajak di PT. The Master Steel Manufactory.
ED adalah penyidik dalam kasus tersebut yang diduga melakukan kongkalikong dengan pihak perusahaan.