Ruhut: Spanduk PKS Tolak Kenaikan BBM Hanya Pencitraan
Politisi Demokrat Ruhut Sitompul menilai spanduk tolak kenaikan harga BBM yang dilakukan PKS hanya pencitraan semata.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Demokrat Ruhut Sitompul menilai spanduk tolak kenaikan harga BBM yang dilakukan PKS hanya pencitraan semata. Ia mengatakan PKS terlihat takut menunggu hasil survei yang anjlok.
"Dengan spanduk-spanduk itu dia pencitraan, dia jemput bola. Dia terlihat tidak cerdas kaitan mengkritisi BLSM dan dia sama dengan PDIP," kata Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Ia mengatakan subsidi BBM saat ini mayoritas dinikmati oleh kelas menengah. Politisi Demokrat itu mencontohkan di Kalimantan Tegah dimana warga membeli bensin diluar SPBU seharga Rp10.000. "Orang kaya itu yang menikmati BBM subsidi," imbuhnya.
Ruhut mengatakan anggapan Demokrat menikmati kenaikan BBM tidaklah benar. "Kan makin kebakaran jenggot menghadapi Demokrat. Rakyat jangan diberikan gambaran yang tidak mendidik. Di pemerintah ingat, adalah demokrat dan koalisi, itu untuk membantu dana rakyat," katanya.
Diketahui, dimedia sosial Twitter dan Facebook terlihat spanduk PKS menolak harga BBM di beberapa wilayah Indonesia. Di wilayah Jakarta dan sekitarnya juga banyak ditemukan spanduk PKS itu.
Di wilayah Tangerang Selatan, Banten, misalnya beberapa ruas jalan raya dengan mudah ditemukan spanduk PKS menolak kenaikan harga BBM.
Seperti terlihat dekat Stasiun Kereta Api Sudimara, Senin (3/6/2013), sebuah spanduk bertuliskan. "Rakyat Lagi Susah. Tolak Harga BBM Naik".
Di spanduk itu terpampang caleg PKS disertai logo partai itu. Anggota DPR dari PKS, Mahfudz Siddiq, keputusan PKS menolak harga BBM naik diambil melalui rapat pleno DPR dan sudah disampaikan kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS.
Dikatakan, PKS tidak setuju dengan kenaikan harga BBM tersebut karena sebelumnya pemerintah sudah dua kali mengambil kebijakan yang sama.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.