Hajriyanto Berharap Ketua MPR Tidak Jauh dari Sosok Taufiq Kiemas
Pimpinan MPR mengakui sangat kehilangan sosok Taufiq Kiemas. Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Tohari mengharapkan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pimpinan MPR mengakui sangat kehilangan sosok Taufiq Kiemas. Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Y Tohari mengharapkan sosok yang duduk pada jabatan Ketua MPR setara dengan Taufiq Kiemas.
"Kita berharap pimpinan akan datang jangan jauh-jauh kaliber TK. Itu yang agak krusial dalam fraksi PDIP .Dinamikanya, lebih pada dinamika parpol," kata Hajriyanto di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Hajriyanto mengatakan pemilihan pimpinan MPR melalui sistem pemilihan atau konsensus. Pertimbangannya antara lain senioritas dan kewibawaan. Ia mengatakan Taufiq Kiemas memenuhi kriteria itu semua.
"Ada ketentuan-ketentuan yang sifatnya legal formal. Tapi kalau ada konsensus baru di bidang poltitk, bisa saja terjadi. Ketua MPR lebih pada figur kenegarawanan. Maka kalau dari salah satu fraksi sulit ditemukan figur itu. Bisa saja. Berbicara dengan fraksi lain dan pimpinan puncak parpol untuk. Mencapai konsensus baru," ungkapnya.
Hajriyanto masih mengingat pesan Taufiq Kiemas bahwa keputusan MPR tidak dipilih melalui voting tetapi konsensus. Pasalnya, Ketua MPR berbeda dengan DPR yang sarat dengan kepentingan politik. "Waktu masih panjang dan semuanya mengharap MPR memiliki kewibawaan politik seperti di bawah pimpinan TK," kata Hajriyanto.
Politisi Golkar itu juga mengaku belum melihat adanya sosok ideal pengganti Taufiq Kiemas. Apalagi, wafatnya suami Megawati Sukarnoputri itu cukup mengejutkan. "Mungkin setelah beberapa hari kita bisa bersama-sama untuk mencari sosok itu. Saya belum mulai melihat mana yang cocok itu. Mungkin setelah 7 hari, mungkin pembicaraan itu baik dilakukan," katanya.
Ia menilai sosok yang memenuhi kriteria Ketua MPR adalah pimpinan puncak partai politik."Semacam dewan pertimbangan partai akan lebih pas. Persoalannya adakah mereka menjadi DPR atau DPD . Hanya mereka yang memiliki hak untuk dipilih menjadi anggota MPR," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.