Komentar Sejumlah Tokoh Terhadap Sosok Taufiq Kiemas
Ketua MPR RI, akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya, Sabtu (8/6/2013) petang
Penulis: Wahyu Aji
Saya dan beliau kebetulan sama-sama putra Palembang. Saya sangat kehilangan beliau. Tak ada hambatan politik, meski saya dengan almarhum beda Parpol.
Kami tak ada sesuatupun hambatan saling mendukung dalam karir politik. Itulah kekuatan Pak Taufiq, bisa merangkul semua golongan. Sebetulnya, kami juga berjanji makan malam bersama. Kami biasa diskusi memikirkan bangsa ke depan, terutama generasi muda.
---
Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar)
Beliau itu sosok tokoh yang baik dan bersahaja. Politisi senior yang bisa akrab dengan siapa saja, termasuk kepada lawan, tanpa membeda-bedakannya.
Siapapun disapa dengan hangat, tanpa sungkan-sungkan untuk mendahului menyapa. Itulah kelebihan beliau. Saya merasa sangat kehilangan atas kepergian beliau ini.
Saya memohon kepada Allah agar semua kesalahan beliau diampuni. Beliau seorang pemimpin yang mengajak Indonesia terus bersatu. Beliau merupakan tokoh lintas Parpol dan selalu menghormati orangtua.
Beliau melepaskan sekat politik, semua bersatu tanpa tendensi apapun. Semua menjadi satu bangsa Indonesia, beliau menjaga kedamaian Republik Indonesia.
---
Sinyo Harry Sarundajang (Gubernur Sulawesi Utara)
Saya sangat kehilangan beliau. Pak Taufiq itu senior saya juga di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), yang mampu memperjuangkan organisasi kemahasiswaan nasionalis.
Sosok beliau sangat dekat di hati saya. Beliau sangat perhatian terhadap perkembangan GMNI, termasuk saat meresmikan sekretariat DPP di Johar Baru Jakarta, 28 Oktober 2011 lalu.
Bangunan itu tak lepas dari bantuan dana beliau. Saya menyaksikan langsung saat peresmian bersama tokoh GMNI, Theo Sambuaga dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.
Pak Taufiq sebagai sosok nasionalis yang sangat konsen empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Almarhum adalah pencetus empat pilar kebangsaan ini.