Diserang Polisi, Demonstran Medan Lapor ke Komnas HAM
serangan aparat kepolisian juga merangsek masuk ke dalam kampus Universitas HKBP Nomensen
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para mahasiswa Sumatera Utara yang tergabung dalam aliansi Barisan Mahasiswa Rakyat (BARAK) hari ini mengadu ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia(Komnas HAM), atas penyerangan aparat kepolisian yang menyerang mereka saat berorasi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak(BBM) bersubsidi.
"Pada pukul 23.00 WIB, satuan Kepolisian datang dari arah yang berlawanan langsung menyerang dan mengeluarkan tembakan demi tembakan," ujar Ricardo Pangaribuan, mantan mahasiswa STT HKBP Siantar menjelaskan kronologinya saat bertemu dengan Ketua Komnas HAM di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2013).
Tidak hanya itu, Ricardo mengungkapkan serangan aparat kepolisian juga merangsek masuk ke dalam kampus Universitas HKBP Nomensen serta menghancurkan fasilitas kampus.
Usai menyerang massa yang lari ke dalam kampus, Ricardo mengatakan bahwa pihaknya ingin melakukan konsolidasi dengan aparat kepolisian untuk tidak menembaki massa bukan mahasiswa.
"Tapi tiba-tiba ada yang menembakkan gas air mata. Lalu pasukan tameng menyerang dan menabrak massa dengan sepeda motornya serta melakukan pemukulan dengan kayu dan besi," ucap Ricardo yang juga sebagai Ketua Serikat Kerakyatan Indonesia (SAKTI) Siantar ini.
Akibat serangan tersebut, Ricardo menjelaskan massa dari BARAK mengalami luka-luka ringan hingga serius. Sedikitnya lima mahasiswa kritis akibat tembakan dan penyiksaan yang dilakukan aparat kepolisian dan sisanya ditahan di Polresta Medan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.