Digugurkan Pencalonannya oleh KPU, Psikologi Caleg Hanura Terganggu
Gara-gara penempatan nomor urut perempuan keliru, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggugurkan keterwakilan calon Hanura untuk daerah pemilihan Jabar II
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gara-gara penempatan nomor urut perempuan keliru, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggugurkan keterwakilan calon Hanura untuk daerah pemilihan Jabar II. Psikologi caleg Hanura itu pun dikabarkan terganggu.
"Ya tentu down dong secara psikologis. Di dapil Jabar II itu ada dari mereka tokoh, calon bupati, Dadang Rosdiana, dan punya suara dan pendukung yang signifikan," ujar Ketua DPP Hanura, Yuddy Chrisnandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Selasa (25/6/2013).
Selain Dadang Rosdiana, adalah juga nama Sally Fabian yang disebut-sebut sebagai Wakil Ketua Umum Genersai Muda Forum Komunikasi Putra-Putri se- Indonesia.
"Jadi dampaknya tidak hanya pendukungnya di Kabupaten Bandung. Juga tokoh-tokoh lain yang ada. Tapi kan dampaknya mereka tokoh-tokoh nasional yang memiliki masa dan pendukung di Jakarta," ujar Yuddy.
Yuddy berharap, gara-gara dapil Jabar II untuk keterwakilan calon Hanura dicoret, jangan sampai menimbilkan keonaran politik. Baik di Hanura maupun di partai-partai lain karena ulah otorianisme dan arogansi institusional penyelenggara pemilu, yakni KPU.
Karenanya, Hanura meminta dalam uji sengketa pemilu nanti, Bawaslu memberikan putusan yang proporsional, dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip musyawarah. Perlu juga Bawaslu mengedepankan komunikasi politik yang baik.
Masih kata Yuddy, kekeliruan penempatan nomor urut bukan lah hanya substansial karena pada dasarnya keterwakilan 30 persen perempuan yang disodorkan Hanura sudah sesuai perundang-undangan dan peraturan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.