Hanura Tegaskan Penetapan Wiranto-Hary Tanoe Sah
Politisi senior Hanura Fuad Bawazier mengkritisi penetapan Wiranto-Hary Tanoe yang tidak melewati mekanisme Rapimnas.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Politisi senior Hanura Fuad Bawazier mengkritisi penetapan Wiranto-Hary Tanoe yang tidak melewati mekanisme Rapimnas. Namun, hal itu diklarifikasi oleh DPP Hanura.
Ketua DPP Hanura Susaningtyas Kertopati mengatakan dalam pembekalan caleg terdapat dorongan agar pasangan tersebut menjadi calon presiden-wakil presiden. "Usai rapat itu diputuskan untuk deklarasi bertepatan dengan pembekalan caleg," kata perempuan yang akrab disapa Nuning di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Mengenai AD/ART, Nuning mengatakan bila dalam keadaan force majeur atau keadaan darurat maka dapat diputuskan dengan tidak menyalahi aturan tersebut.
"Kita melihat situasi dan kondisi sudah saatnya Pak Wiranto - HT apabila sudah cocok jadi capres kemudian mreka deklarasi. Semoga ini menaikkan elektabilitas," tuturnya.
Hanura menjelaskan latar belakang deklarasi tersebut. Salah satunya yakni waktu menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden. "Walau kita tahu partai lain belum tentukan itu juga alat membantu kesiapan partai dalam pemilihan apapun, dan memang kalau kita pikir untuk ke pilpres tidak sebentar, satu tahun itu singkat," katanya.
Nuning mengatakan pembicaraan Wiranto dengan Hary Tanoe sudah sangat panjang. Sehingga seluruh kader berkomitmen mengusung pasangan tersebut.
"Mudah-mudahan saja, bagus. Kalau soal peluang kadan kan hari ini peluang kecil. Dalam situasional tertentu sebulan kemudian namanya jadi pilihan besar, kita tak pernah tahu," ujarnya.