FPI: Tak Mungkin Massa Sengaja Tabrak Ibu-ibu, Ini Ada Salah Paham
Mobil yang dikendarai sejumlah anggota FPI tidak sengaja menabrak sepeda motor yang dikendarai seorang wanita
Laporan Wartawan Tribun Jateng Raka F Pujangga
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Terjadinya bentrok antara anggota Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah dengan warga di Sukorejo, Kendal, dinilai karena adanya kesalahpahaman.
Sekretaris FPI Jateng, Mustafid, menjelaskan kejadian itu bermula karena kesalahpahaman menyusul terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di jalan raya Sukorejo.
Mobil yang dikendarai sejumlah anggota FPI tidak sengaja menabrak sepeda motor yang dikendarai seorang wanita setengah baya.
"Kejadian itu tidak sengaja. Tidak mungkin FPI sengaja menabrak ibu-ibu yang naik sepeda motor," kata dia, Kamis (18/7/2013).
Kecelakaan itu membuat warga sekitar terprovokasi lalu menyerang anggota FPI. Bahkan, menurut keterangan yang diperolehnya ada warga membawa senjata tajam.
"Warga sekitar yang tidak terima atas kejadian itu langsung menghentikan mobil dan merusaknya. Bahkan, sempat terjadi kontak fisik antara warga dan anggota FPI," jelas dia.
Anggota FPI yang berjumlah 27 orang yang dipimpin Ketua FPI Temanggung, Burhanudin, akhirnya menghindar karena jumlah warga yang jauh lebih banyak.
"Ada lima orang anggota FPI yang terluka, namun beruntung luka yang diderita tidak berat. Informasinya sudah dibawa ke puskemas terdekat," katanya.
Mustafid mengakui, sebanyak 27 anggota FPI Jateng juga telah dimintai keterangan di Mapolres Kendal.
Dia mengatakan, kegiatan yang dilakukan pada Kamis siang kemarin merupakan kegiatan sweeping yang dilakukan untuk penertiban tempat hiburan selama bulan Ramadan.
"Karena indikasinya masih banyak tempat hiburan yang buka pada siang hari selama bulan Ramadan, dan aparat kepolisian membiarkan hal itu," katanya.
Namun, dia menjelaskan, anggota FPI tidak merusak tempat hiburan yang buka pada siang hari itu. Pihaknya hanya memperingatkan saja untuk menutup kegiatannya pada siang hari untuk menghormati umat muslim yang tengah menjalankan puasa.
"Dan terbukti, memang kami menemukan adanya tempat hiburan yang buka pada siang hari. Jumlahnya berapa yang kami belum tahu detail," jelasnya.
Sementara itu, menurut informasi Ketua FPI Jateng, Sihabbudin, dipanggil untuk ke Mapolda Jateng untuk dimintai keterangan terkait bentrokan yang terjadi pada, Kamis siang.