Laporan Wisnu Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melanjutkan pemeriksaan terhadap kasus Tindak Pidana Korupsi Pembangunan Pusat Sarana Olahraga (PSO) Hambalang. Pada Senin 29 Juli 2013 ini, KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap dua karyawan PT. Methapora Solusi Global, satu orang karyawan PT. Adhi Karya dan satu orang dari PT.Adhi Persada Property.

Keempat orang tersebut adalah Muhammad Arief Taufiqurrahman sebagai Project Director Property PT.Adhi Persada Property dan Yuli Nurwanto selaku Manajer PT.Adhi Karya.

Sedangkan dua orang lainnya dari PT.Methapora Solusi Global yaitu Asep Wibowo, selaku Direktur Operasional dan Muhammad Arifin selaku Komisaris. Arifin sendiri sudah pernah diperiksa oleh KPK pada 9 Januari lalu.

Pemeriksaan pegawai PT.Adhi Karya dalam kasus ini dikarenakan perusahaan konstruksi itu lah yang memenangkan tender pembangungan PSO Hambalang mengalahkan PT.Wijaya Karya yang juga mengikuti tender tersebut.

Sedangkan PT Methapora Solusi Global adalah perusahaan subkontraktor dari PT Yodhya Karya. Dalam proyek Hambalang, PT Yodhya berperan sebagai konsultan teknik konstruksi.

Dalam kasus Hambalang, KPK sudah menetapkan pejabat pembuat komitmen proyek ini, Deddy Kusdinar, sebagai tersangka. Deddy yang menjabat sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi di Kementerian Pemuda dan Olahraga diduga menyalahgunakan kewenangannya.

Akibat dugaan penyalahgunaan wewenang itu, menurut KPK, negara dirugikan sekitar Rp 10 miliar. Beberapa waktu lalu, KPK juga menggeledah kantor PT Metaphora di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Selain Arifin, KPK juga pernah memeriksa sejumlah petinggi perusahaan ini sebelumnya. Di antaranya Direktur Utama Rizal Syarifuddin dan Direktur Operasional Asep Wibowo yang kali ini juga diperiksa juga.