Ketum PBNU: Peledakan Rumah Ibadah Salah Besar
Upaya peledakan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap Vihara Ekayana mendapat kecaman Ketua Umum PBNU
Penulis: Y Gustaman
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya peledakan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap Vihara Ekayana mendapat kecaman Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd.
"Kejadian ini menyedihkan. Kalau toh itu dilakukan orang yang mengaku beragama Islam, itu salah besar," ujar Kyai Said kepada wartawan di sela buka bersama di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2013).
Menurut Kyai Said, dalam Alquran secara tegas melarang perang di bulan suci Ramadan, atau empat bulan yang diharamkan yakni Muharram, Rajab, dan Dzulhijjah. Empat bulan ini lebih dikenal dengan sebutan empat bulan mulia.
"Kalau memang pelakunya dari orang mengatasnamakan Islam salah besar. Kita berharap, aparat kepolisian menemukan dan menangkap pelakunya," tambah pria yang akrab disapa Kang Said ini.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie kepada wartawan siang tadi, mengungkapkan bahwa ledakan yang terjadi di Vihara Ekayana adalah teror karena sudah mengakibatkan kepanikan warga.
“Vihara adalah sebuah tempat ibadah. Sehingga orang yang menempatkan sebuah benda yang menyebabkan ledakan, tentu dimaksudkan untuk meneror kegiatan orang-orang atau pengunjung," ujar Ronny terpisah.
Hingga saat ini kepolisian tidak mau berandai-andai siapa pelaku teror dengan meledakkan Vihara Ekayana. Hingga saat ini pihaknya masih mengkaji data dan fakta yang di dapatkan di lapangan.
“Sampai sekarang kita belum bisa menyimpulkan ke arah mana, ada latar belakang apa, berasal dari kelompok mana, ada kaitan dengan luar negeri atau khusus dalam begeri. Kita perlu bersabar dulu, sumber dari teror ini,” ungkapnya.