Kapolri: Adanya CCTV Bisa Percepat Pengungkapan Kasus
Timur bersyukur di Vihara dipasang CCTV sehingga bisa mempermudah kepolisian menemukan siapa pelaku dibalik aksi teror tersebut.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berharap bila jajarannya bisa secepatnya mengungkap kasus peledakan bom rakitan di Vihara Ekayana, Duri Kepa Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (4/8/2013).
Timur bersyukur bahwa di Vihara tersebut dipasang CCTV sehingga bisa mempermudah kepolisian menemukan siapa pelaku dibalik aksi teror tersebut. Nanti akan bisa dilihat peristiwa sebelum, saat, dan setelah ledakan termasuk orang yang menyimpan benda berbahaya di vihara tersebut.
“Ini sisi menguntungkan bagi penyelidikan tapi kita tunggu hasilnya, mudah-mudahan cepat bisa terungkap,” ungkap Timur di Lapang Bhayangkara, jakarta Selatan, Selasa (6/8/2013).
Jenderal polisi bintang empat ini belum bisa menyimpulkan apakah aksi teror tersebut tekait masalah global atau tidak. Tetapi pada dasarnya kejahatan teroris merupakan kejahatan ektraordinary crime atau kejahatan lintas negara.
Untuk itu, Polri senantiasa bekerjasama dengan kepolisian negara lainnya dalam tukar menukar informasi dalam mengungkap jaringan-jaingan teroris.
“Untuk mengusut kejadian ini ya terus kita aktifkan itu. Tapi sekali lagi ancaman teror seperti itu,” ungkapnya.
Minggu (4/8/2013) sekitar pukul 19.01 WIB terjadi dua kali ledakan kecil di Vihara Ekayana. Ledakan pertama di pintu yang menghubungkan ruang tunggu dengan ruang ibadah utama. Benda yang diletakan di belakan patung budha yang tepat berada di depan pintu pertama sebelah kiri tersebut meledak ketika 300 jamaah umat budha sedang melaksanakan ibadah di ruang utama.
Kemudian ledakan ke dua terjadi di depan pintu kedua yang menghubungkan ruang tunggu dengan halaman vihara. Akibat ledakan yang kedua tersebut seorang jamaah menglami luka ringan pada tangan dan kaki. Sementara satu bom lagi yang diletakan di halaman vihara berhasil diledakan tim Gegana setelah merendamnya di dalam sebuah ember.
Hingga saat ini belum jelas apa motif dari teror yang dilakukan terhadap vihara tersebut. Namun informasi yang beredar bahwa dalam bom yang dibungkus tas hijau ada sebuah tulisan “jawaban untuk jeritan di Rohingya’.