Menteri ESDM Kesulitan Telepon Rudi
Tadi saya melaporkan ke Presiden bahwa Pak Rudi ditangkap tadi pagi.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menghadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Rabu (14/8/2013), melaporkan penangkapan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rudi Rubiandini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di rumah dinasnya Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan, Rabu (14/8/2013).
"Tadi saya melaporkan ke Presiden bahwa Pak Rudi ditangkap tadi pagi. Saya tidak tahu persis kasusnya apa. Tapi saya usulkan ke Presiden, yang paling penting dilakukan menjaga agar industri Migas tetap bisa berjalan dengan baik," kata Jero Wacik.
Jero Wacik mengaku belum tahu persis kasus apa yang melanda bawahannya itu, kenapa sampai ditangkap KPK.
"Tapi kami dengar dari pemberitaan media massa bahwa Pak Rudi ditangkap KPK. Kami belum tahu kasusnya apa. Karena itu kami antisipasi," kata Jero Wacik.
KPK menangkap Rudi saat melakukan praktek suap di rumahnya, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2013) malam.
Rudi ditangkap bersama pihak swasta berinisial A. Dari penangkapan tersebut juga ikut diamankan uang sebesar 400 ribu dolar AS. Uang itu diduga untuk menyuap Rudi guna memenangkan perusahaan asal Singapura yang diurus A, dalam tender pembelian minyak.
Namun, pada pengembangannya KPK kembali menemukan uang sekitar 300 ribu dolar Amerika berkaitan kasus yang sama.
Jero Wacik mengaku belum tahu kalau kasus Rudi terkait suap.
"Kita kan belum tahu apa itu. Tadi kan dibahas dibeberapa media. Ada yang mengatakan suap, ada yang katakan dijebak. Kita nggak tahu lah, kita serahkan kepada hukum," kata Jero Wacik.
Sebagai Ketua Pengawas SKK Migas, Jero Wacik mengaku sulit berkomunikasi dengan Rudi sampai sekarang.
"Nggak bisa komunikasi. Tapi kita kan mengawasi kebijakan-kebijakannya. Saya selalu mengatakan kepada beliau kebijakannya begini," kata Jero Wacik.