Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Pendemo Datangi Kantor ESDM Minta KPK Tangkap Jero Wacik

Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Puluhan Pendemo Datangi Kantor ESDM Minta KPK Tangkap Jero Wacik
TRIBUNNEWS.COM/Eri Komar Sinaga
Pendemo datangi kantor Kementerian ESDM mendesak KPK segera menangkap Menteri ESDM Jero Wacik, Senin(19/8/2013). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan pendemo yang menamakan diri 'Barisan Rakyat Menggugat' hari ini menggeruduk kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Aksi unjuk rasa tersebut sebagai bentuk dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menangkap Menteri ESDM Jero Wacik.

"Tangkap Jero Wacik. Segera bubarkan SKK Migas," ujar Laode Kamaludin, koordinator aksi, saat berorasi di depan Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (19/8/2013).

Barisan Rakyat Menggugat menilai Kementerian ESDM merupakan sarang penyamun dengan tertangkapnya Rudi. Momentum penangkapan Rudi tersebut bisa dijadikan untuk mengevaluasi keberadaan SKK Migas yang bertentangan dengan UUD 1945.

Dalam pernyataan sikapnya, Barisan Rakyat Menggugat menuntut empat hal. Pertama, membubarkan SKK Migas dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kedua, mengusut tuntas dugaan suap dan korupsi Rudi Rubiandini yang disinyalir melibatkan pejabat kementerian ESDM. Ketiga, KPK segera menangkap Jero Wacik, Waryono Karno dan R Prijono. Keempat, selamatkan minyak dari para mafia dan kartel energi di Indonesia.

Buntut penuntutan tersebut adalah tertangkapnya bekas Kepala SKK Migas sekali Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini yang diduga menerima uang dari Kernel Oil sebesar 700 ribu Dollar Amerika. KPK kembali menyita uang senilai 200 ribu Dollar di Amerika saat menggeledah Kementerian ESDM.

Barisan Rakyat Menggugat merupakan gabungan dari Komite Aksi Pemuda Anti Korupsi, Studi Demokrasi Rakyat, HMI Jakarta Raya, Pandawa Lima Nusantara, Indonesia Monitoring.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas