Konvensi Demokat Dinilai Terkesan Obral Capres
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso kurang lebih sependapat dengan koleganya di DPR yakni Ketua DPR RI Marzuki
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso kurang lebih sependapat dengan koleganya di DPR yakni Ketua DPR RI Marzuki Alie yang menyebut Konvensi Capres Partai Demokrat terkesan mengobral nama-nama calon Presiden (Capres).
"Ketika semua orang seolah-olah diundang (ikut konvensi) ini dan ditawarkan. Ini seperti kehilangan daya magnit dari kehidmatan dari konvensi. Sehingga saya memaklumi Pak Marzuki Alie melakukan kritikan. Keliatannya kan ditawarkan ke smua orang atau diobral. Kritikan Pak Mrzuki saya mahfum karena beliau orang inti karena disebut semua-semua,' kata Priyo di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Priyo memandang positif terbentuknya Konvensi Capres Demokrat. "Konvensi partai demokrat dalam pandangan saya ini telah berikhtiar untuk bekerja dengan baik. Saya kira model konvensi partai Golkar mencoba dimodifikasi untuk lebih baik. Saya melihat mereka mencoba kesana awalnya," kata dia.
Namun seperti apa model konvensi yang layak untuk Demokrat, Priyo enggan berkomentar lebih jauh.
"Saya tidak mau komentar. Komentar teman saya Marzukie Alie komentar saya mahfum. Saya tak bilang setuju saya mahfum," kata dia.
Kemarin, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mulai mengkhawatirkan kinerja Komite Konvensi Capres Demokrat. Kata Marzuki Alie, belum apa-apa alias belum punya kriteria yang jelas namun Komite mulai obral sana-sini nama-nama Capres peserta konvensi.
"Ini gawat (Komite) bisa jadi tempat dagang (politik). Bagaimana kalau nanti (Komite) dilobi sekian orang dan jadi orang itu," kata peserta Konvensi Capres Demokrat ini.
Dia menegaskan persoalan Capres adalah bicara soal negara Republik Indonesia, soal pemimpin Indonesia, bukan yang lain.
"Marzuki Alie boleh tidak jadi apa-apa asal negara ini baik," kata Marzuki.
Dia mengkritik ada Anggota Komite yang rajin obral sana-sini nama-nama Capres peserta Konvensi ke publik meskipun tidak memiliki kriteria yang jelas. "Saya tidak pernah bicara soal ini tapi melihat respon publik kami khawatir (Komite) ini bisa terdegradasi oleh publik, nanti dikira ini seperti Konvensi ecek-ecek,' kata Marzuki.
Marzuki yang juga peserta Konvensi Capres Demokrat ini lalu berpikir ulang untuk ikut Konvensi Capres Demokrat menyusul belum adanya kriteria yang jelas dari Komite Konvensi Capres soal sosok Capres yang diinginkan.
"Akan saya pertimbangkan (ikut konvensi) kalau begini kondisinya. Pertimbangkan kembali keikutsertaan saya ikut konvensi," kata Marzuki.
Marzuki menyayangkan ada pernyataan anggota Komite ke publik yang membuat nilai konvensi Capres jadi terdegradasi.
"Banyak pandangan publik jadi sinis ke Konvensi ini karena pernyataan-pernyataan itu. Saya merespon harapan publik bukan artinya hantam Komite. Respon publik yang nadanya negatif seperti kenapa misalnya sudah diusulkan nama-nama Si A, Si B, dan seterusnya," kata Marzuki.
Padahal, kata Ketua DPR RI ini, belum ada kriteria jelas yang diberikan Komite Konvensi seperti apa sosok Capres yang diinginkan. Menurut Marzuki, Komite Konvensi sepakati dulu kriteria yang digunakan sebagai syarat untuk memilih Capres yang akan ikut konvensi. "Jangan langsung asal usul si A, si B, dan sebagainya tanpa kriteria yang jelas," ujar Marzuki.
Kriteria yang dimaksud Marzuki misalnya kriteria umum dan kriteria khusus yang lebih spesifik untuk kandidat Capres yang diajukan. Kriteria umum itu misalnya standar UU yang mau diperbaiki di bidang pendidikan seperti apa. Sementara untuk kriteria khusus misalnya untuk menjawab persoalan bangsa saat ini. (Hasanuddin Aco)