Klarifikasi Pihak Istana Soal Hampir Separo Kekayaan SBY dalam Dolar AS
Juru Bicara Presiden Julian Aldrian Pasha menanggapi tulisan Faisal Basri yang menyebut hampir separuh kekayaan SBY dalam bentuk dolar AS
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati masalah ekonomi, Faisal Basri menulis di blog Kompasiana, Sabtu (24/8/2013), hampir separuh atau 41,35 persen kekayaan Presiden SBY dalam bentuk dolar AS. Ekonom senior itu menulis angka kekayaan SBY mencapai nilai 589.188 dolar AS per tahun 2011. Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Presiden Julian Aldrian Pasha menegaskan harus ada data valid soal itu.
"Harus ada data," kata Julian di kantor Presiden Jakarta, Senin (26/8/2013).
Dalam tulisan itu, Faisal Basri menulis sebagian besar data yang dipakai adalah data LHKPN dari KPK. Disebutkan, pada 2004 kekayaan Presiden SBY dalam bentuk dolar AS masih nihil. Kekayaan SBY dalam bentuk dolar AS baru muncul tahun 2007. Setelah itu, tulis Faisal Basri, jumlahnya meningkat pesat hingga mencapai lebih dari setengah juta dolar AS atau 42 persen dari kekayaan total.
Saat Julian dikonfirmasi soal data yang ditulis Faisal Basri berasal dari LHKPN, Julian menegaskan, yang penting SBY dan keluarganya adalah pembayar pajak yang taat. Julian juga mengatakan Presiden sudah menjelaskan semua kekayaan pribadi dan kekayaan keluarga.
"Yang penting sudah bayar pajak sebagai seseorang yang taat pajak. Sudah dilaporkan sebagaimana mestinya," kata Julian.
Dalam tulisannya itu, Faisal Basri mengatakan negeri ini sangat membutuhkan suri tauladan dari para pemimpinnya, terutama pemimpin tertinggi, apalagi ketika sedang mengalami krisis.
Faisal Basri berharap Presiden bisa memelopori penguatan rupiah dengan menjual kekayaannya dalam dollar AS. Presiden menunjukkan kepada rakyat bersedia lebih dahulu sedikit “berkorban” demi kemaslahatan perekonomian dan rakyat banyak. Bisakah SBY menjadi panutan dalam hal ini?
"Saya tidak bersedia memberi pernyataan soal ini. Yang jelas Presiden dan keluarga sudah bayar pajak dengan baik," kata Julian.
Dalam tulisannya itu, Faisal Basri juga menemukan cukup banyak sosok yang berlatar belakang tentara atau polisi memiliki kekayaan dalam valuta asing senilai 100.000 dolar AS atau lebih. KASAD, Jenderal Moeldoko memiliki 450.000 dollar AS. Irjen Saud Usman Nasution (Kapolda Sumsel) memiliki 100.000 dollar AS.
Di jajaran pimpinan DPR muncul nama Priyo Budi Santoso dengan kekayaan dalam valas sebesar 195.960 dollar AS berdasarkan pelaporan tanggal 1 Desember 2009. Juga ada nama Lukman Hakim Saefuddin dengan kekayaan dalam valas sebesar 102.274 dollar AS.
Di jajaran eksekutif yang menonjol adalah Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, dengan kekayaan mata uang asing sebesar 626.677 dollar AS (berdasarkan LHKPN 2009). Ada juga M. Chatib Basri, Kepala BKPM dan Menteri Keuangan) yang berdasarkan LHKPN 2012 memiliki 365.506 dollar AS.
"Saya sekadar menyampaikan beberapa petinggi negeri saja yang telah saya cek ulang berkali-kali dan jumlahnya 100.000 dollar atau lebih. Jumlah itu sebatas yang dilaporkan kepada KPK atau Ditjen Pajak. Data yang disajikan tidak boleh jadi sudah tidak mencerminkan keadaan dewasa ini. Semoga mereka menjadi pelopor penguatan rupiah. Semoga kekayaan dollarnya sudah banyak yang ditukarkan ke rupiah," tulis Faisal Basri.