Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cara Polisi Telusuri Pelaku Penembakan Hingga Identitas Terungkap

diungkapkan ke publik oleh pihak Polda Metro Jaya, Jumat (30/8/2013) sore

zoom-in Cara Polisi Telusuri Pelaku Penembakan Hingga Identitas Terungkap
Warta Kota/Alex Suban
Inilah sepeda motor yang dikemudikan Aiptu Koes Hendratno yang diamankan di Mapolsek Pondok Aren, Jalan Graha Raya Bintaro, Pondok Aren, Tangerang, Banten, Sabtu (17/8/2013). Aiptu Koes Hendratno tewas ditembak dua pelaku, sementara Bripka Ahmad Maulana tewas ditembak saat berusaha mengejar pelaku penembakan Aiptu Koes Hendratno. (Warta Kota/Alex Suban) 

Sementara dari pelacakan senjata api, tim labfor memastikan senjata api yang digunakan dalam penembakan anggota polisi adalah jenis pistol.

Selain itu juga disimpulkan peluru yang digunakan di tiga lokasi penembakan sama, yakni peluru 9 mm. Karenanya diduga senjata api yang dipakai juga sama.
Pelacakan pengguna senjata api yang digunakan pelaku lalu ditelusuri hingga ke pusat industri senapan angin di Cipacing, Sumedang, Jawa Barat.

Penelusuran ini juga dilakukan atas pengembangan kasus kepemilikan senjata jenis airsoft gun ilegal serta temuan ratusan peluru di TMII.
Akhirnya polisi juga membekuk 5 pengrajin senpi rakitan dari Cipacing.

Pelacakan identitas pelaku yang dilakukan dua tim ini, diperkuat dengan bekal sketsa wajah dua pelaku penembakan polisi di Pondok Aren, yang dibuat Polda Metro Jaya, berdasarkan keterangan sejumlah saksi.

"Dari pencocokan dua tim yakni yang menelusuri sepeda motor dan senjata api, maka mengerucut ke kedua nama itu," kata Rikwanto.

Dan akhirnya dari foto yang didapat dari orang dekat kedua pelaku, cukup mirip dengan sketsa wajah pelaku penembakan polisi yang dibuat Polda Metro Jaya.
Diduga pula, Nurul Haq dan Hendi Albar yang diketahui ahli merakit senjata api dan memuat bom pipa ini dikenali oleh warga saat mereka mencari bahan rakitan senjata api.

Informasi warga inilah yang menjadi dasar polisi untuk memperkuat bahwa keduanya diduga sebagai pelaku penembakan polisi di 3 lokasi di Tangerang Selatan.

Berita Rekomendasi

Sementara itu Direktur Reserse dan Kriminal Umum Komisaris Besar Polisi Slamet Riyanto, menuturkan, dalam tiga kali aksinya, kedua pelaku menggunakan sepeda motor dan senjata api yang sama.

Hal itu diketahui dari hasil penyelidikan pihaknya dengan keterangan saksi serta ujilabfor selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.
Menurut Slamet, sepeda motor yang digunakan adalah Yamaha Mio yang ditinggalkan pelaku saat beraksi menembak dua anggota polisi hingga tewas di Pondok Aren, Sabtu (16/8/2013) lalu.

Kemudian senjata api yang digunakan adalah jenis pistol yang merupakan hasil modifikasi.

"Sebagian badan senpi pabrikan sementara sebagian lagi rakitan. Karenanya jenisnya pistol modifikasi yakni antara pabrikan dan rakitan. Dari alur yang ada, terlihat suatu bentuk hasil pabrikan. Namun di sisi lain, ada bahan yang diduga dari rakitan juga," kata Slamet dalam kesempatan yang sama.

Slamet mengatakan identitas dua pelaku diketahui melalui pelacakan dari sepeda motor pelaku yang ditinggalkan serta pelacakan senjata api yang digunakan pelaku.

"Sepeda motornya kami lacak dari awal kendaraan itu dibeli dari dealer sampai pemegang terakhir. Kami cocokan dari senjata api dan mengerucut ke kedua nama itu," kata Slamet.

Menurutnya, dalam 3 kali aksi penembakan anggota polisi, Nurul Hag diketahui selalu berperan sebagai pengemudi sepeda motor dan Hendi Albar sebagai eksekutornya.

Keduanya dipastikan memiliki latar belakang kelompok teroris yang pernah latihan di Gunung Syawal, Jawa Barat, serta ahli merakit senjata api dan membuat bom pipa.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas