Tidak Baik Undang Kader Partai Lain Ikut Konvensi
Mengundang kader lain, ini tidak elok, tidak baik, melukai partai lain
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan undangan konvensi untuk kader partai lain bisa sangat melukai partai yang bersangkutan.
"Mengundang kader lain, ini tidak elok, tidak baik, melukai partai lain," kata Siti Zuhro, dalam sebuah diskusi politik, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2013).
Siti menuturkan, langkah mengundang kader partai lain juga merupakan bentuk inkonsistensi dari konvensi tersebut. Konvensi Partai Demokrat baik untuk memberi ruang para tokoh yang non-partai, tetapi berbeda cerita ketika kader partai lain justru diajak bergabung dalam konvensi Partai Demokrat.
Di tempat yang sama, mantan Ketua Harian Konvensi Partai Golkar, Slamet Effendi Yusuf mengatakan, saat pihakya menggelar konvensi di 2004 lalu, Golkar tak mengundang tokoh eksternal, terlebih tokoh yang menjadi kader partai lain. Alasannya adalah untuk memudahkan menyamakan visi dan misi kepartaian.
Saat itu, panitia konvensi hanya menerima ratusan kader Golkar yang mendaftar, lalu diseleksi menjadi 19 nama, dan menyusut menjadi enam nama. Keluar sebagai pemenang Konvensi Golkar adalah Wiranto.
"Kami cari orang yang ide dan visinya sama dengan Golkar. Kami tidak mengundang dari luar Partai Golkar," kata Slamet.
Seperti diketahui, ada beberapa nama kader partai lain yang diundang ikut Konvensi Partai Demokrat salah satunya yaitu politisi Partai Nasional Demokrat Endriartono Sutarto. Selain Endriartono, ada juga nama mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah yang juga merupakan kader PDI Perjuangan Rustriningsih. Rustriningsih akhirnya batal mengikuti konvensi karena alasan masih ingin fokus pada Jawa Tengah.