Demokrat Minta Polisi Usut Beredarnya Sprindik Jero Wacik
KPK, lanjutnya, bisa membentuk komite etik agar peristiwa bocornya sprindik yang lalu tidak terulang.
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat meminta polisi mengusut beredarnya Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (Sprindik) terhadap Menteri ESDM Jero Wacik. Sebab, KPK telah membantah sprindik tersebut.
"Kami meminta polisi menelusuri siapa yang membuat ini," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (6/9/2013).
KPK, lanjutnya, bisa membentuk komite etik agar peristiwa bocornya sprindik yang lalu tidak terulang. Sebelumnya, masyarakat juga sempat dihebohkan dengan sprindik Anas Urbaningrum.
"Ini butuh kerja sama KPK dengan kepolisian, dan kami meminta polisi menyelidiki penyebaran sprindik tersebut," tutur Nurhayati.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto membantah pihaknya telah meningkatkan status hukum Menteri ESDM Jero Wacik ke penyidikan, terkait kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas. Menurut Bambang, hingga kini baru tiga orang yang menjadi tersangka.
"Hati-hati, setahu saya belum ada tersangka lain selain tiga orang yang sudah ditetapkan KPK," papat Bambang ketika dikonfirmasi wartawan melalui ponselnya, Jumat (6/9/2013).
Sebelumnya, beredar dokumen sprindik di kalangan media. Isi sprindik menjelaskan perintah untuk menaikkan proses pemeriksaan ke tingkat penyidikan, dengan menetapkan seorang tersangka. (*)