Rizal Ramli Batal Beri Kado Tempe Ulang Tahun SBY
Rizal Ramli, sempat tergoda memberikan kado istimewa berupa tahu dan tempe di hari ulang tahun Presiden SBY yang ke-64, Senin 9 September 2013
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menko Perekonomian, Rizal Ramli, sempat tergoda memberikan kado istimewa berupa tahu dan tempe di hari ulang tahun (Ultah) Presiden SBY yang ke-64, Senin 9 September 2013, kemarin.
"Sebenarnya di hari Ultah SBY kemarin saya tergoda untuk kirim hadiah Ultah tahu dan tempe karena saya khawatir jangan-jangan keluarga SBY juga kesulitan beli tahu dan tempe sehingga betul-betul bisa merasakan kesulitan rakyat yang sumber proteinnya tahu dan tempe," kata Rizal Ramli di gedung DPR RI Jakarta, Selasa (10/9/2013).
Menurut Rizal rakyat Indonesia kalau ingin makan daging susahnya minta ampun karena harganya mahal. "Ayam dan telor juga susah jadi sumber proteinnya tahu dan tempe," kata Rizal.
Dia mengkritisi soal harga tahu dan tempe dan sejumlah kebutuhan pokok yang terus naik dalam beberapa pekan terakhir ini.
"Harus ada 2 solusi yakni dimana sistem impor kedelai, daging dan lain-lain jangan lagi pakai sistem kuota, tapi pakai sistem tarif siapapun bisa mengimpor sehingga harga otomatis turun asal mampu bayar impor," kata dia.
Solusi kedua, menurut dia, harus ditingkatkan produk-produk pangan, sapi dan sebagainya.
"Dan tidak terlalu susah karena menanam kedelai 4 bulan sudah bisa panen, hanya rakyat tidak semangat menanam karenakeuntungannya rendah," kata dia.
Jadi, menurutnya, pemerintah harusnya menyusun kebijakan harga misalnya 6 komoditi pangan dengan dukungan anggaran pertanian yang cukup.
"Saya kaget anggaran pertanian 2014 diturunkan pada tahun 2013 ini. Sementara biaya perjalanan anggota DPR naik dari Rp 4 triliun menjadi Rp 23 triliun. Pemerintah lebih senang jalan-jalan daripada memikirkan pertanian," kata dia