Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Memikat Hati Pemilih Galau

Nama Joko Widodo atau Jokowi merupakan magnet besar dalam Pemilu 2014

Penulis: Eri Komar Sinaga
zoom-in Jokowi Memikat Hati Pemilih Galau
/henry lopulalan
TAK RESMI MENCOLONKAN JOKOWI - Perserta rapat berebut berfoto bersama ataupun sekedar salaman dengan Jokowi ketika penutupan Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan (PDIP) di Ancol, Jakarta Utara, Minggu(8/9/2013) Kesimpulan Rakernas PDI Perjuangan tidak secara resmi menginstruksikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo maju menjadi calon presiden Pemilu Presiden 2014 dari partai berlambang kepala banteng tersebut. (Warta Kota/henry lopulalan) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Eri Komar Sinaga

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Joko Widodo atau Jokowi merupakan magnet besar dalam Pemilu 2014. Berkat nama Jokowi, pemilih mengambang (swing voters) berkurang drastis menjadi di bawah sepuluh persen.

Guru Besar Psikologi Politik UI, Hamdi Muluk menilai PDI Perjuangan harus menyadari popularitas Jokowi yang terus meroket. Jika PDI Perjuangan ingin meningkatkan elektabilitas partainya, mau tidak mau PDI Perjuangan harus mengumumkan Jokowi menjadi calon presiden sebelum Pemilu Legislatif digelar.

"Survei ini juga mengkonfirmasi gejala menarik kalau ditanya siapa presiden yang dipilih swing voters turun drastis. Masyarakat Indonesia sudah mantap memilih Jokowi," kata Hamdi saat rilis telesurvei SSSG : Siapa Bakal Pemenang Konvensi, Pileg, dan Pilpres 2014?, di Wisma Kodel, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

"Kalau PDI-P cerdas cermati itu, harusnya cara berpikir seperti ini. Ketika orang lebih percaya Jokowi ketimbang PDI-P, menempelkan citra PDI-P ke Jokowi. Magnet Jokowi bisa digunakan untuk mendorong orang memilih PDI-P. Implikasi logis adalah PDI-P jangan umumkan presiden setelah Pileg," lanjut Hamdi.

Berdasarkan telesurvei SSSG, jika Pemilu dilaksanakan hari ini, sebanyak 43,4 persen pemilih mengaku belum mempunyai pilihan partai apa dan sebanyak 9,8 persen mengaku tidak tahu memilih partai apa.

Sementara jika Jokowi masuk dalam bursa calon presiden, swing voters menurun drastis yakni hanya 10,8 persen.

Berita Rekomendasi

"Harusnya PDI P membuat pesona Jokowi menarik pemilih memilih partai. Pemilu 2009 banyak orang memilih juga karena pengaruh SBY," kata Hamdi.

Survei tersebut dilaksanakan dengan metodologi wawancara via telepon di 10 kota besar di Indonesia yakni DKI Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta, Palembang, Denpasar, dan Balikpapan. survei dilaksanakan pada 25 Agustus 2013 - 9 September 2013 dengan jumlah responden 1.250 sampel dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas