Briptu Ruslan Merintih Sambil Ucap Syahadat Usai Ditembak
Usai menembak paha kiri Briptu Ruslan Kusuma, pelaku bersenjata api lalu mengarahkan senjatanya ke sekeliling 'Arema Car Wash'
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Usai menembak paha kiri Briptu Ruslan Kusuma, pelaku bersenjata api lalu mengarahkan senjatanya ke sekeliling 'Arema Car Wash', mengancam orang-orang yang ada di tempat itu untuk tidak melawan. Seorang saksi, pelanggan tempat cucian mobil dan motor yang kebetulan ada di sana, Endro Jatmiko, pun hanya bisa terdiam melihat hal itu.
Para pelaku perampasan itu lalu melarikan diri. Mereka menaiki dua sepeda motor Honda Beat yang salah satunya terparkir tepat di depan Arema Car Wash, dan yang satunya terparkir di seberang Arema Car Wash. Para pelaku itu menurut Endro kabur ke arah Leuwinanggung. Kejadian itu kata dia berlangsung sekitar 5 menit.
Salah seorang karyawan Arema Car Wash yang sedari tadi terdiam lalu berteriak kepada Endro yang masih duduk di bangkunya "Ndro-Endro itu perampok,"
Sementara itu, Briptu Ruslan yang tadinya tersungkur karea ditemba di kaki, tiba-tiba berdiri. Dengan tertatih laki-laki itu jalan ke arahnya dan meminta pertolongan. Seorang karyawan 'Arema Car Wash' lalu mengikatkan seutas tali tambang ke paha kiri korban untuk menghentikan pendarahan. Kata Endro korban hanya merintih kesakitan, sembari sesekali mengucapkan kalimat syahadat.
Seorang karyawan Arema Car Wash kemudian menggendong korban memasuki angkot Endro yang belum sempat dicuci itu. Endro lalu membawa korban dengan angkotnya ke sebuah klinik yang terletak di Jalan Bhakti Abri, yang jaraknya sekitar dua ratus meter dari Arema Car Wash.
"Di klinik korban sudah sempat turun dari angkot, tapi orang kliniknya bilang mereka tidak mampu menangani luka tembak," jelasnya.
Ia kemudian melanjutkan perjalanannya ke Rumah Sakit Sentra Medika yang terletak di Jalan Raya Bogor. Menurut Endro perjalanannya memakan waktu sekitar 10 menit. Selama perjalanan korban terus merintih kesakitan, sembari sesekali mengucapkan kalimat syahadat.
"Sampai di rumah sakit, identitasnya ditanya, di situ saya baru tahu kalau dia (korban) itu Polisi," katannya.
Korban adalah Briptu Ruslan, yang merupakan anggota Sabhara Mabes Polri. Setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Sentra Medika, korban dipindahkan ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati.(NURMULIA REKSO PURNOMO).