TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Sang supir mengaku kaget mendengar berita Komjen Sutarman dicalonkan menjadi Kapolri menggantikan Jenderal Polisi Timur Pradopo.

"Lebih cepat kamu tahu, saya saja baru tahu sekarang," kata Tetang, sopir yang biasa mengendarai mobil Sutarman, saat berbincang dengan Tribunnews.com di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2013).

Ia mengaku tidak menduga orang yang diantarnya setiap hari, menjadi calon orang nomor satu di Polri. Ia pun merasa senang mendengar kabar Sutarman dicalonkan SBY menjadi Kapolri.

Politisi Partai Hanura, Nuning Kertopati, pun menyambut baik nama Komjen Pol Sutarman yang diajukan sebagai calon Kapolri. Meski begitu, Nuning mengaku tak berani memprediksi apakah akan ada hambatan terkait pencalonan Sutarman ke depan.

"Meskipun ini jabatan profesi tapi sebagai TB1 (Kapolri), siapapun tidak bisa mengelak dia melekat dengan hal beraroma politis di negara kita," ujar Nuning.

Ia tak sependapat, belum tentu Komjen Pol Sutarman hanya menjabat singkat menjadi kapolri. Terlebih, sisa pemerintahan saat ini yang hanya efektif berjalan hingga tahun depan. Semuanya, lanjut Nuning bergantung pada visi dan misi pemerintahan ke depan.

"Kepentingan poliitik juga akan mempengaruhi keputusan presiden yang baru kelak. Pak Sutarman saya rasa cukup bagus. Dia dengan juniornya dekat dan berkomunikasi dengan baik," ujar Nuning.

Jika tak ada aral melintang, setelah mengajukan nama Komjen Sutarman sebagai calon tunggal Kapolri kepada DPR, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memastikan tahun ini Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan diganti.

Hal ini dikatakan SBY melalui juru bicaranya, Julian Aldrin Pasha di Kompleks Istana, Jumat (27/9/2013), ketika ditanya soal kapan pergantian Kapolri dilakukan.

"Dipastikan, tahun ini. Insya Allah, dalam satu bulan ke depan (Oktober)," jelas Julian.

Julian membeberkan, pergantian Kapolri akan dilakukan bila semua proses di DPR telah dilalui, termasuk fit and proper test terhadap Komjen Sutarman.