Gubernur Kalimantan Barat Dilaporkan ke Polisi
Jhony kepada wartawan menuturkan peristiwa terjadi Kamis (26/9/2013) sekitar pukul 16.30 WIB
Penulis: Adi Suhendi
![Gubernur Kalimantan Barat Dilaporkan ke Polisi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelapor_cornelis_kalimantan-barat.jpg)
"Kemudian saya diperiksa, setelah itu saya disuruh menandatangani surat permintaan pernyataan minta maaf. Kalau saya buat dan tandatangani berarti salah dong saya. Saya tidak bisa membuat pernyataan minta maaf karena saya tidak merasa salah," ungkapnya.
Jhony yang saat bertemu wartawan mengenakan kemeja biru dipadu celana jeans hitam dan sepatu kulit coklat menuturkan, setelah diperiksa di kantor polisi pada malam harinya dia disuruh pulang ke rumah.
Kemudian ia pun berbicara dengan tokoh adat di sana. Tetapi para tokoh adat mengatakan tidak bisa menghukum sang gubernur karena gubernur merupakan ketua dewan adat provinsi.
Esok harinya, Jumat (27/9/2013) Jhony disarankan untuk terbang ke Jakarta dengan alasan keselamatan. Ia pun menghubungi temannya dan akhirnya sementara ini tinggal di Jakarta. Ia pun tidak mau mengatakan alamat dia tinggal saat ini.
"Saya khawatir, ini demi keselamatan saya karena bisa dibunuh mereka," katanya.
Ia menegaskan bahwa perseteruan tersebut tidak ada kaitan dengan politik, meskipun dirinya mengaku merupakan tim sukses salah satu calon bupati di Kalimantan Barat beberapa waktu lalu.
Menyikapi laporan tersebut Mabes Polri meminta bukti visum terhadap Jhony. Hingga kini belum ada rencana pemanggilan saksi-saksi tetapi lebih pada pelengkapan bukti awal yang dimiliki Jhony.
"Belum ada pemeriksaan, dua hari lagi baru diambil keterangannya," ucap pengacara Jhony, Taufiq Budiman.