Sefti Tak Mau Fathanah Divonis Berat Karena Punya Tanggungan Bayi
Keluarga hanya bisa berdoa saja, mudah-mudahan bapak mendapatkan keputusan yang seadil-adilnya
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
![Sefti Tak Mau Fathanah Divonis Berat Karena Punya Tanggungan Bayi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/20131022_sefti-sanustika-besuk-ahmad-fathanah-di-rutan-kpk_9924.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sefti Sanustika merasa tuntutan 17 tahun dan enam bulan penjara suaminya, Ahmad Fathanah, yang menjadi terdakwa kasus suap kuota impor daging Kementan, terbilang berat. Ia berharap suaminya mendapatkan hukuman yang adil saat vonis nanti.
"Keluarga hanya bisa berdoa saja, mudah-mudahan bapak mendapatkan keputusan yang seadil-adilnya, karena kasihan 'kan bapak masih punya banyak tanggungan masih bayi juga," kata Sefti usai menjenguk Ahmad Fathanah di Rumah Tahanan (Rutan) KPK, Jakarta, Selasa (22/10/2013).
Sefti yang merupakan istri keempat Fathanah itu mengaku sedih bila suaminya itu mendapatkan hukuman berat pada pembacaan putusan atau vonis nanti. Sebab, bayi hasil pernikahannya dengan Fathanah masih berumur tujuh bulan.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK menuntut terdakwa suap pengurusan kuota impor daging sapi Kementan, Ahmad Fathanah, dengan pidana penjara selama 17 bulan dan enam bulan. Untuk kasus pidana pencucian uang Rp 38,7 miliar, Fathanah dituntut hukuman 10 tahun penjara.
Hal yang memberatkan tuntutan itu, yakni karena dia pernah dihukum karena kasus penipuan pada 2005 dan kasus perdagangan manusia di Australia pada 2008.
Dia dianggap terbukti menerima uang senilai Rp 1,3 miliar dari Dirut PT Indoguna Utama (IU), Maria Elizabeth Liman. Uang itu imbalan dari total keseluruhan Rp 40 miliar yang dijanjikan PT IU untuk pengurusan surat persetujuan kuota impor daging sapi.
Uang tersebut diperuntukan untuk mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, dalam rangka pengurusan surat rekomendasi persetujuan atas kuota impor yang diajukan PT Indoguna Utama dan anak perusahaannya. (Abdul Qodir)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.