Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

JK: Jangan Ragukan Kompetensi Saya dalam Bidang Pendidikan

Wakil Presiden ke-10 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK), dituding menjadi biang keladi kebobrokan sistem pendidikan nasional.

zoom-in JK: Jangan Ragukan Kompetensi Saya dalam Bidang Pendidikan
http://jusufkalla.info/
Jusuf Kalla membaca buku saat sedang transit di Bandara Kemal Ataturk, Turki. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Wakil Presiden ke-10 RI Muhammad Jusuf Kalla (JK), dituding menjadi biang keladi kebobrokan sistem pendidikan nasional.

Pasalnya, JK-lah yang dulu mengusulkan adanya ujian nasional (UN) dan hingga kekinian masih menjadi polemik.

Ia juga dinilai tak kompeten dalam dunia pendidikan, saat didaulat menjadi salah satu keynote speeker dalam Konvensi Ujian Nasional 2013, yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 29 September.

Bahkan, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Retno Listyarti melakukan aksi walk out sebagai bentuk protes terhadap JK saat konvensi berlangsung. Ia menilai, JK tidak kompeten melakukan kajian secara akademis terhadap UN.

Namun, siapa sangka JK yang kompetensinya diragukan justru sudah banyak memakan asam garam dalam dunia pendidikan. Hal itu, ia ungkapkan saat bertemu Mendiknas Muhammad Nuh, dalam acara pelepasan KKN Kebangsaan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sabtu (26/10/2013).

"Saya tidak memberi jawaban ketika itu, karena Retno (Sekjen FSGI) langsung keluar ruangan. Tapi saya mau menyampaikan sesuatu, agar Pak Menteri tahu saya berkompeten bicara pendidikan. Saya sudah menjadi guru SMA mungkin sebelum Retno lahir," kata JK, sembari tertawa lepas, seperti dalam rilis yang diterima redaksi Tribun, Senin (28/10/2013) dini hari.

BERITA REKOMENDASI

Ia menceritakan, pada awal tahun 1960-an, saat menjadi aktivis HMI Makassar, dirinya merasa prihatin terhadap mutu pendidikan SMA di kota tersebut. Karenanya, JK bersama rekan-rekannya membentuk Tim Pengajar HMI.

Tim tersebut, kata dia, bertugas mengajar di sejumlah sekolah di Makassar untuk mendongkrak mutu pendidikan. "Saya sendiri saat itu mengajar pelajaran Sejarah dan Ilmu Bumi," kenangnya.

"Jadi jangan pernah menyebut saya tidak kompeten bicara pendidikan," tambahnya.

Jejak rekam JK dalam dunia pendidikan ternyata tak hanya terhenti di situ. Akhir tahun 1960-an, saat telah menyelesaikan pendidikan S1, JK diangkat menjadi dosen di Unhas.

Pekerjaan itu, ia emban selama satu tahun dan kemudian berhenti. Selanjutnya, ia ditunjuk menjadi asisten dosen untuk Bung Hatta (Proklamator RI) di Unhas selama dua tahun.


"Selanjutnya, pada tahun 1970-an, saya dua tahun menjadi dosen Universitas Muslim Indonesia di Makassar," tandasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas