SBY Galau karena Ditinggal Media
Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang galau.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang galau. Hal itu terlihat dari sikap reaktif SBY terhadap pemberitaan di media serta serangan politik sejumlah pihak kepada dirinya.
"Saat ini dia lagi galau, kenapa, karena dia lagi ditinggalin media, dulu di 2004 jadi media darling," kata Effendi di Gedung DPR, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Ia menilai wajar bila presiden emosi saat menggelar konferensi pers di Halim Perdana Kusuma terkait masalah Bunda Putri. Effendi meminta SBY juga bersikap yang sama soal kasus TKI serta Blok Mahakam.
"Sebenarnya konpers soal Bunda Putri engga apa-apa. Tapi yang dirindukan publik itu adalah kapan SBY berbicara tentang masalah bangsa dengan gaya yang seperti itu, dengan konferensi pers yang mendadak, yang diulang, kalimat dan retorika yang sama digunakan untuk hal yang sangat mendesak," kata Effendi.
Effendi mengatakan publik merindukan SBY bersikap tegas dalam permasalahan bangsa. Apalagi, SBY akan mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada 2014.
"Kerinduan itu semakin berarti ketika dia akan pergi, karena penting buat kita mengingat SBY nanti, apakah soal 2000 persen. Intinya orang boleh merasakan perasaanya karena dulu banyak didukung media sekarang ditinggalin. Tapi jangan ke hanya pribadi, tapi ke hal yang lebih menyentuh hajat rakyat," tutur Anggota Komite Konvensi Demokrat itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.