Ratu Atut: Saya Tetap Bekerja Seperti Biasa
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyangkal lalai menjalani tugas selaku pemimpin daerah semenjak KPK mencegah berpergian ke luar negeri
Editor: Ade Mayasanto
TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menyangkal lalai menjalani tugas selaku pemimpin daerah semenjak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencegah berpergian ke luar negeri. Atut tetap bekerja di kantor barunya di Kompleks Pusat Pemerintah Provinsi Banten, kawasan Curug, Kota Serang.
”Saya tetap bekerja seperti biasa, lho. Jadi, tidak benar saya tidak bekerja,” ujarnya kepada wartawan yang berada di luar ruang kerjanya.
KPK mencegah Atut terkait dugaan suap yang dilakukan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana, kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar dalam kasus sengketa Pilkada Lebak.
Pengamatan Kompas, Atut sejak Selasa kemarin terlihat di ruangan kantor barunya di Kompleks Pusat Pemerintah Provinsi Banten di kawasan Curug, Kota Serang. Ia mengenakan baju dinas harian dan jilbab warna putih bercorak hitam. Atut, antara lain, memimpin rapat dengan jajaran birokrasi di bawahnya dan membahas seputar pembangunan Banten.
Hari ini, Atut juga menandatangani sejumlah dokumen yang dibawa beberapa anggota stafnya. Saat sejumlah awak media mendekati ruangannya, ia hanya tersenyum dan sesekali melambaikan tangan.
Menurut Atut, selama ini bekerja seperti biasa di gedung pendapa gubernur yang baru, bukan gedung pendapa lama di sekitar Alun-alun Kota Serang.
Kendati demikian, dia belum bersedia diwawancarai terkait sejumlah kasus dugaan korupsi di Banten yang saat ini tengah ditelusuri KPK. Ia lalu meminta media tidak menghakiminya.
Seperti diberitakan, Atut mulai tidak tampak sejak dirinya diperiksa KPK pada Jumat (11/10/2013) lalu. Dalam peringatan Sumpah Pemuda di Serang, Senin lalu, Wakil Gubernur Banten Rano Karno menggantikan Atut sebagai inspektur upacara. Saat serah terima jabatan Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten, Atut juga digantikan Sekretaris Daerah Banten Muhadi.
Dua hari setelah pencegahan dirinya, pada Rapat Paripurna Istimewa DPRD Banten dalam rangka Hari Ulang Tahun Banten, Atut juga tidak hadir kendati dijadwalkan membacakan pidato. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, dia tidak pernah absen
Ritme aktivitas Atut pasca-pencegahan ke luar negeri sedikit berubah. Beberapa acara peringatan hari besar yang sebelumnya selalu dihadirinya kini diwakilkan kepada Wakil Gubernur Banten, Sekretaris Daerah Banten, dan sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah.
Sekretaris Daerah Banten Muhadi juga menegaskan bahwa Atut masih bekerja seperti biasa. Hanya, menurut dia, kemunculan Atut di depan publik agak berkurang.
”Ya, selama ini, yang berkurang memang kehadiran di publik. Tapi, memang tidak ada kewajiban beliau selalu hadir, kan?” ucapnya.