Politisi Senior PDIP Anggap Wacana Jokowi-JK Tidak Layak
Mana cocok yang lebih tua jadi calon wakil presiden. Sebaiknya wakil presiden lebih muda
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wacana pencalonan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) sebagai presiden dan wakil presiden dinilai tidak layak. Politisi Senior PDIP Sabam Sirait menyatakan Jusuf Kalla tidak pantas mendampingi Jokowi karena usianya jauh lebih tua.
"Mana cocok yang lebih tua jadi calon wakil presiden. Sebaiknya wakil presiden lebih muda," kata Sabam di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/10/2013).
Sabam mengatakan karier Jokowi sudah terlihat sejak menjabat sebagai Walikota Solo kemudian Gubernur DKI. Sedangkan JK sudah pernah menjabat sebagai wakil presiden.
"Enggak cocok, JK mau maju jadi calon presiden dari PKB, silakan," katanya.
Mengenai momentum PDIP bila akan mengusung Jokowi sebagai calon presiden, Sabam menilai partai berlambang banteng itu menunggu waktu yang tepat.
"Terserah PDIP apakah perlu kongres luar biasa atau tidak, apakah perlu, sebagai orang yang diberikan kewenangan perlu kongres luar," ungkapnya.
Sebelumnya, Jusuf Kalla menyatakan kesiapannya diusung sebagai calon presiden dari Pemilu 2014 dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun, PKB belum memutuskan tokoh yang akan diusung pada pemilu 2014.
"Artinya tentu harus dihormati, hargai, tentunya siap setelah prosedur-prosedur dilampaui," kata Jusuf Kalla di Studio Kompas TV, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Mengenai adanya dukungan dari pengurus daerah PKB, Jusuf Kalla mengatakan hal itu adalah amanah sehingga harus dihormati. Namun, Mantan Wakil Presiden RI itu mengaku belum melakukan pembicaraan dengan PKB.
"Sama sekali belum. Ya kan ada konstitusi negara yang harus dilewati. Ada partai yang harus mengendorse," kata JK.