Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Kader Tidak Masuk Pemilih, Gerindra Minta Tunda DPT

Partai Gerindra tetap meminta penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) diundur.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Banyak Kader Tidak Masuk Pemilih, Gerindra Minta Tunda DPT
Warta Kota/henry lopulalan
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik (tengah) memimpin rapat Pleno untuk mengumumkan dan menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu(23/10/2013). Rapat pleno terbuka yang di ikuti oleh anggota DPR, Partai Politik perserta Pemilu, Bawaslu, Pemantau Pemilu, KPU daerah dan lembaga-lembaga yang berhubungan dengan Pemilu 2014 ini mengesahkan DPT walau banyak kritikan dengan data yang dimilikinya. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra tetap meminta penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) diundur. Hal itu disebabkan ketidakcocokan antara Mendagri dengan KPU. Selain itu adanya protes dari peserta pemilu.

"Ada ketidaksesuian antara kader-kader Gerindra yang tidak masuk dalam daftar pemilih, tidak sesuai antara nama dengan NIK, dan jumlahnya cukup signifikan," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani ketika dikonfirmasi, Senin (4/11/2013).

Menurut Muzani, DPT yang bermasalah dapat menjadi awal kualitas pemilu yang buruk. Sehingga, ia menyarankan agar KPU tidak buru-buru menetapkan DPT.

Muzani juga menegaskan pihaknya akan melakukan pengumpulan bukti disertai laporan dari kader. Bukti tersebut akan disampaikan kepada Bawaslu yang menjadi dasar bahwa DPT amburadul.

"Dari jumlah kader kita ada yang belum tercantum sebagai pemilih, ada ketidaksesuauan itu. nama dan alamat ini jadi masalah," imbuhnya.

Ketika ditanya apakah DPT bermasalah malah menguntungkan partai tertentu, Muzani enggan berspekulasi. Ia mengatakan KPU tidak melakukan perbaikan yang signifikan.

"Harusnya ini sesuatu yang dari awal kita ingatkan akan menimbulkan resiko yang agak sensitif sehingga harus mendapatkan perhatian," katanya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas