Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hariman Siregar: Sejarah Indonesia Adalah Kalah

Walaupun sudah 68 tahun merdeka, Indonesia masih saja sulit maju dan berubah.

Penulis: Wahyu Aji
zoom-in Hariman Siregar: Sejarah Indonesia Adalah Kalah
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
Sulaeman Syakib (moderator), Hariman Siregar, dan Aan Rukmana, dalam diskusi Siapkah Kita Jadi Pahlawan , yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi di rumah makan kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis (7/11/2013). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Walaupun sudah 68 tahun merdeka, Indonesia masih saja sulit maju dan berubah.

Bangsa ini masih dianggap bermental tempe. Salah satu tokoh nasional, Hariman Siregar, menganggap Indonesia bukanlah negara yang menang.

Mengenai perubahan, dia menganggap sebenarnya tidak ada musuh atau lawan yang menjadi halangan bangsa ini.

"Perubahan Indonesia susah, padahal enggak ada tekanan. Siapa lawan atau musuh kita? Ya mental kita," kata Hariman dalam diskusi berjudul 'Siapkah Kita Jadi Pahlawan?', yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi di rumah makan kawasan Condet, Jakarta Timur, Kamis (7/11/2013).

Menurut Hariman, Indonesia sejak dulu merupakan negara yang sejarahnya kalah. Ia membandingkan Indonesia dengan Vietnam, yang jelas memperjuangkan kemerdekaan negaranya.

"Sejarah Indonesia adalah sejarah yang kalah, tidak seperti vietnam yang benar-benar menang," tuturnya.

Menyinggung masalah pendidikan di Indonesia, menurut Hariman, masih kuat dengan berbagai bahan pendidikan yang melupakan sejarah. Padahal, pendidikan merupakan dasar untuk mengubah kemajuan Indonesia.

Berita Rekomendasi

Kegundahan juga dirasakan Kepala Program Studi Filsafat Universitas Paramadina Aan Rukmana. Ia menilai, mentalitas bangsa Indonesia harus segera dibenahi agar bisa berubah.

Sebagai dosen, ia juga sepaham mengenai pendidikan yang menjadi dasar perubahan Indonesia. Menurutnya, melalui pendidikan Indonesia akan lebih baik.

"Bagaimana agar kita lebih baik ke depannya? Kita perlu memperbaiki pendidikan kita," cetus Aan di tempat yang sama. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas