Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hartati Murdaya Kesal Dibohongi Anak Buahnya

Belakangan diketahui, uang itu ternyata bukan untuk membeli sparepart mesin pabrik itu untuk menyuap

Penulis: Y Gustaman
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Hartati Murdaya Kesal Dibohongi Anak Buahnya
Warta Kota/henry lopulalan
Mantan Dirut PT Hardaya Inti Plantation Toto Lestiyo menjalani sidang perdana di Pengadilan Tipikor dengan agenda pembacaan dakwaan, di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2013). Mantan anak buah Hartati Murdaya ini tersangka kasus dugaan suap pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) lahan perkebunan PT Hardaya Inti Plantation di Buol, Sulawesi Tengah. (Warta Kota/henry lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantation, Siti Hartati Murdaya mengaku syok karena dibohongi karyawannya, mantan Direktur Manajer PT Hardaya Inti Plantation (HIP) Totok Lestiyo yang kini menjadi terdakwa dugaan suap untuk mantan Bupati Buol, Amran Batalipu.

"Saya tidak menyangka Pak Toto yang telah bekerja kepada saya 33 tahun dan diberi kepercayaan menandatangani cek Rp 500 juta melakukan hal itu," ujar Hartati dalam kesaksiannya untuk Toto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Menurut Hartati, ia mempercayakan Toto untuk menandatangani cek Rp 500 juta dengan alasan untuk membeli sparepart pabrik yang lama tidak berfungsi karena didemo pendukung mantan Bupati Buol, Amran Batalipu.

Belakangan diketahui, uang itu ternyata bukan untuk membeli sparepart mesin pabrik. Setelah ditelusuri, bahwa uang yang keluar kemudian diketahui berjumlah Rp 3 miliar untuk membantu Amran kampanye ikut kembali pemilu kepala daerah kabupaten Buol.

Diakui Hartati, Toto lah orang yang memperkenalkan Amran kepadanya pertama kali di kantornya di Pekan Raya Jakarta. Saat itu ia sempat marah kepada Toto karena memaksanya untuk menemui Amran padahal Hartati sedang memimpin rapat direksi untuk persiapan PRJ.

Hartati menambahkan, ternyata uang untuk sparepart tidak digunakan semestinya setelah ada penangkapan oleh KPK. "Saya bersyukur KPK menangkap anak buah saya sehingga tahu kebobolan tiga miliar untuk dihamburkan," terangnya lagi.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas