Demokrat: Kalau Harus Melawan Kirim Ruhut
Kalau lagi terpuruk, harus melawan, kirim saja Ruhut.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pendiri Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) Anas Urbaningrum menilai Partai Demokrat kekurangan juru bicara yang mencerminkan kesantunan.
Hal itu mendapatkan tanggapan dari Demokrat. Anggota Dewan Pembina Demokrat Melani Leimena Suharli mengatakan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah menegaskan slogan partai bersih, santun dan cerdas.
"Tapi Demokrat bukan Jawa semua, ada Sulawesi, dan lain-lain yang langsung saja ngomong," kata Melani di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Melani mengatakan kader Demokrat terdiri dari berbagai suku sehingga wataknya tidak sama satu sama lain.
"Mungkin kalau kita datang ke rumah orang Batak kayak berantem. Itu sudah budaya, jadi kayak keras ceplas ceplos," kata Wakil Ketua MPR itu.
Melani mengatakan wacana Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) sebagai juru bicara partai karena belum diberi kesempatan berbicara. "Kalau memang ingin enak, suruh Mas Ibas nih ngomong, biar enak," ujarnya.
Namun, bila Demokrat diserang pihak tertentu dan harus memberikan tanggapan yang keras, Melani mengakui hal itu akan dilakukan oleh Ruhut Sitompul.
"Kalau lagi terpuruk, harus melawan, kirim saja Ruhut. Bukan kekurangan politisi santun, memang harus dipilah-pilah, karena kalau kita lembek, kita engga bisa ngomong, makanya Ruhut maju," katanya.