Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konvensi Demokrat Keramaian yang Tidak Menarik

Konvensi Partai Demokrat kembali menuai kritik. Kali ini kritik dilontarkan oleh anggota komite konvensi, Effendi Ghazali

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Konvensi Demokrat Keramaian yang Tidak Menarik
net
Effendi Gazali 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konvensi Partai Demokrat kembali menuai kritik. Kali ini kritik dilontarkan oleh anggota komite konvensi, Effendi Ghazali terhadap gelaran Partai Demokrat itu.

"Bukan sebagai mobil derek yang menarik mobil mogok tapi sebagai sebuah keramaian yang tidak menarik," kata Effendi ketika dikonfirmasi, Jumat (15/11/2013).

Ia pun memberikan alasan mengapa konvensi Demokrat perlu dikritik. Effendi menjelaskan dalam konvensi tidak ada unsur kontestasi, sehingga masing-masing peserta diminta untuk mempromosikan diri.

"Tetapi, tanpa kontestasi langsung, dan dengan itu diharap ramai-ramai bisa memberi tambahan elektabilitas akumulatif kepada PD," kata Effendi.

Padahal, ujarnya, Konvensi pada umumnya adalah kontestasi dan saling menyisihkan, justru dari perbedaan pendapat dan posisi terhadap isu-isu strategis, maka elektabilitas masing-masing peserta dan juga partai makin jelas.

Selain itu, sinisme terhadap Demokrat ternyata tidak mereda dengan adanya niat baik konvensi. Sebab, Effendi mengungkapkan baik pimpinan maupun anggotanya terus mengalirkan pernyataan kontroversial.

"Jadi jangan juga disalahkan semata peserta konvensi. Komentar-komentar kontroversial para elite partai akan berpengaruh juga menambah sinisme terhadap konvensi," katanya.

Berita Rekomendasi

Ia juga menilai adanya capres nonkonvensi atau di luar Partai Demokrat yang bisa beriklan setiap 5 menit. Sedangkan peserta konvensi yang beriklan akan diserang. "Uangnya dari mana, kalau yang masih jadi pejabat publik akan diserang menyalahgunakan keuangan negara," tuturnya.

Effendi mengaku sudah memprediksi dan mengantisipasi permasalahan tersebut. Ia juga telah menyampaikan solusi kepada Komite Konvensi dan Ketua Majelis Tinggi.

"Tapi kalau mereka tidak mau dengar ya ndak apa-apa. Mereka juga kan yang tanggung akibatnya," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas