Kapolri Akui Buku Hoegeng Terlambat Diluncurkan
Namun Sutarman mengatakan buku tersebut juga dapat digunakan sebagai acuan dalam membersihkan institusi Polri yang didambakan masyarakat
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kapolri Jenderal (Pol) Sutarman mengapresiasi peluncuran buku "Hoegeng". Namun, ia sempat mengeluhkan waktu peluncuran buku tersebut.
"Ini agak terlambat, kalau diluncurkan sebelumnya, mungkin tidak ada kasus simulator," kata Sutarman saat menghadiri peluncuran buku "Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan" yang ditulis wartawan Kompas Suhartono di Toko Buku Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (17/11/2013).
Diketahui kasus simulator SIM melibatkan Mantan Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Djoko Susilo. Djoko divonis 10 tahun penjara denda Rp 500 juta, subsidair 6 bulan kurungan, serta dibebaskan dari membayar uang pengganti sebesar Rp 32 miliar.
Namun Sutarman mengatakan buku tersebut juga dapat digunakan sebagai acuan dalam membersihkan institusi Polri yang didambakan masyarakat.
"Tugas Polri sangat mulia melindungi rakyat Indonesia. Saya memerlukan polisi yang jujur agar kita mampu menjawab tantangan masyarakat," katanya.
Selain Sutarman, Peluncuran buku tersebut sendiri dihadiri oleh Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua KPK Abraham Samad, Aktivis Antikorupsi Teten Masduki, Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala, Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo serta keluarga dari Hoegeng.