Shinatria Adhityatama, Arkeolog Muda Anggota Tim Penemu Bangkai Kapal Nazi di Karimunjawa
Usianya masih terbilang muda, 26 tahun pada 9 Desember mendatang
Penulis: Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Shinatria Adhityatama belakangan ini melambung seiring keberhasilan tim dari Pusat Arkeologi Nasional menemukan bangkai kapal selam U Boat milik angkatan laut Jerman pada Perang Dunia ke II di perairan Laut Jawa.
Usianya masih terbilang muda, 26 tahun pada 9 Desember mendatang. Namun ia telah memiliki peran besar dalam perkembangan Arkeologi Indonesia dengan turut serta dalam
Tak hanya itu, ia jugalah yang pertama kali menerima informasi keberadaan bangkai kapal tersebut dari nelayan-nelayan lokal. Saat itu, sekitar 2 tahun lalu dia dan seorang rekan penyelamnya mendapat informasi tentang keberadaan bangkai kapal berbentuk tabung di perairan Laut Jawa.
Setelah bekerja di Pusat Arkeologi Nasional, Adit kemudian melanjutkan informasi tersebut ke kantor tempatnya bekerja untuk ditindaklanjuti lebih jauh.
"Waktu itu kita belum tahu itu kapal selam, lalu kita melakukan riset dan berbagai kajian sebelum ke lokasi," ujarnya saat ditemui Tribun di kosnya tak jauh dari Kantor Pusat Arkeologi Nasional, Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2013) malam.
Informasi itulah yang kemudian mengantarkannya kepada penemuan arkeologi yang menghebohkan terkait keberadaan kapal selam Jerman di perairan nusantara yang membuatnya dicari-cari media.
Pria gempal yang memelihara brewok itu menuturkan ketertarikannya di dunia Arkeologi berawal dari kesukaannya akan berbagai hal yang berbau sejarah sejak ia masih kecil. Berbagai bacaan sejarah merupakan bacaan favoritnya sejak kecil.
Itulah yang kemudian mendorongnya untuk memilih jurusan Arkeologi UGM saat memasuki bangku kuliah.
"Karena saya suka kegiatan outdoor, makanya saya pilih masuk arkeologi ketimbang sejarah," tuturnya.
Masuk Arkeologi UGM, Adit kemudian aktif dalam klub penyelam yang ada di himpunan mahasiswa Arkeologi. Ini yang kemudian membuatnya memilih untuk fokus dalam kekhususan Arkeologi bawah air (maritim).
Setelah merampungkan kuliahnya pada tahun 2012, pria yang sejak mahasiswa sudah sering ikut berbagai penelitian Arkeologi itu kemudian memutuskan untuk bekerja di Pusat Arkeologi Nasional, sesuai dengan ilmu yang dikuasainya.
Sebagai seorang Arkeolog muda, Adit mengaku berharap perkembangan Arkeologi di Indonesia ke depan bisa semakin baik. Ia juga berharap masyarakat Indonesia dapat lebih menghargai peninggalan sejarah bangsa yang harus terus dijaga kelestariannya.
"Termasuk situs penemuan U Boat, mudah-mudahan tidak dirusak tangan-tangan jahil," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.