Chairun Nisa Ngaku tak Dapat Imbalan Terkait Suap Rp 3 M
Soesilo membenarkan jika Chairun Nisa kenal dekat dengan Akil. Bahkan, keduanya beberapa melakukan pertemuan
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Chairu Nisa, yang menjadi tersangka suap Ketua MK Akil Mochtar, mengaku tidak mendapatkan imbalan apapun atas bantuannya menjadi penghubung Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih, dan pengusaha Cornelis Nalau ke Akil.
"Tidak ada janji apa-apa," kata kuasa hukum Chairun Nisa, Soesilo Aribowo, usai mendampingi pemeriksaan kliennya di kantor KPK, Jakarta, Selasa (26/11/2013) malam.
Soesilo membenarkan jika Chairun Nisa kenal dekat dengan Akil. Bahkan, keduanya beberapa melakukan pertemuan di rumah dan ruang kerja Akil di Gedung MK. "Pertemuan pertama soal pertemanan saja," ungkap Soesilo.
Menurutnya, kedekatan kedua orang itu lantaran pernah sama-sama di Partai Golkar. Keduanya juga pernah menjadi anggota DPR dari Dapil Kalimantan Tengah pada periode yang sama. "Tidak ada hubungan bisnis," ujar Soesilo.
KPK menangkap Akil Mochtar selaku Ketua MK, anggota DPR dari Partai Golkar Chairun Nisa dan pengusaha asal Kalimantan bernama Cornelis Nalau di rumah dinas Akil, Jakarta, pada 2 Oktober 2013.
Dari Cornelis, KPK menemukan barang bukti uang Rp 3 miliar, yang diduga untuk menyuap Akil terkait pemulusan penanganan sengketa Pemilukada Gunung Mas,
Menurut Soesilo, tidak ada koordinasi sebelumnya antara Chairun Nisa dan Akil Mochtar sebelum keduanya ditangkap pihak KPK pada malam nahas itu.
Ia mengungkapkan, Chairun Nisa memang mengenal dan pernah bertemua dengan Hambit Bintih dan Cornelis sebelum hari penangkapan itu. "Cornlis itu orangnya Pak Hambit. Klien saya (Chairun Nisa) kenal dengan Pak Hambit beberapa waktu sebelum kejadian (penangkapan) kemarin itu," kata Soesilo.
Menurut Soesilo, Chairun Nisa datang bersama Cornelis ke rumah Akil Mochtar, semata untuk membantu memperkenalkan Cornelis kepada Akil Mochtar. Namun, Chairun Nisa tidak mendapatkan janji atau imbalan dalam bentuk apapun atas bantuannya itu.
Bahkan, Chairun Nisa tidak tahu bila Cornelis datang dengan membawa uang Rp 3 miliar, yakni uang disangkakan pihak KPK sebagai barang bukti suap untuk Akil Mochtar untuk pemulusan penanganan sengketa Pemilukada Gunung Mas di MK.
"Cornelis itu orangnya Pak Hambit. Klien saya (Chairun Nisa) kenal dengan Pak Hambit beberapa waktu sebelum kejadian (penangkapan) kemarin itu," kata Soesilo.