Nusakambangan Punya 27 Titik Akses Keluar Masuk Orang
Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan kini sangat mudah diakses orang.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pemasyarakatan Batu Nusakambangan kini sangat mudah diakses orang. Meskipun keberadaannya berada di tengah laut tetapi dengan banyaknya titik penyebrangan tentu akan mempermudah bagi para narapidana yang melarikan diri masuk ke Pulau Jawa.
"Ada 27 titik rawan yang bisa keluar masuk orang ke nusakambangan, kita berharap polisi menutup titik itu," kata Kepala Sub Direktorat Komunikasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementrian Hukum dan HAM Akbar Hadi Prabowo saat dihubungi wartawan, Kamis (28/9/2013).
Keterbatasan sarana dan prasarana untuk mengamankan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan serta minimnya jumlah petugas untuk menjaga Lembaga Pemasyarakatan tersebut mengakibat sulit bagi pihak Kementrian Hukum dan HAM melakukan pengawasan di Pulau Nusakambangan.
"Keterbatasan sarana dan prasarana menyebabkan kita tidak bisa mengantisipasi dan menjaga 27 titik rawan tersebut. Ideal kita bisa menjaga 27 titik rawan tersebut," katanya.
Selain itu, keberadaan Nusakambangan pun sudah banyak berubah, sehingga dengan mudah orang bisa menyandarkan perahu ke pulau yang dijadikan Lembaga Pemasyarakatan tersebut.
" Kalau dulu agak sulit karena banyak rawa-rawa, sekarang sudah banyak akses pintu masuk ke Nusakambangan," ujarnya.
Dua orang narapidan Lembaga Pemasyarakan Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah melarikan diri. Narapida atas nama Harun Bin Ajis dan Suhardi Bin Abdul Hamid Raja diketahui sudah tidak ada ditahannya pagi tadi, Kamis (28/11/2013) saat petugas Lembaga Pemasyarakatan akan mengapelkan seluruh narapidana.
Dua narapidana yang lari tersebut masing-masing merupakan terpidana mati dan terpidana seumur hidup. Keduanya merupakan pelaku perampokan yang disertai dengan pembunuhan. Harun bin Ajis merupakan terpidana mati pindahan dari Lembaga Pemasyarakatn Jambi. Sementara Suhardi bin Hamid merupakan terpidana seumur hidup pindahan dari Lembaga Pemasyarakatan Temanggung.
Kedua narapidana tersebut lari dengan memotong jeruji besi tahanan yang diduga menggunakan gergaji besi. Saat ini pihak Lembaga Pemasyarakatan sudah berkomunikasi dengan kepolisian untuk memburu dua narapidana yang kabur tersebut. Selain itu, pihaknya pun sudah menyebar foto dua narapidan yang kabur tersebut agar masyarakat bisa melapor bila mengetahui keberadaan dua orang tersebut.
"Kita juga berkoordinasi dengan penagak hukum yang lain dan mengimbau pada masyarakat jika melihat sosok dua narapida tersebut agar melapor kepada kita dan kepolisian," ucapnya.
Mengenai keberadaan kedua narapidana yang melarikan diri tersebut, pihaknya belum bisa memastikan.
"Kita tidak bisa memprediksi dimana keberadaan mereka sekarang, kita berharap mereka masih di Nusakambangan, kita berharap polisi bisa menutup titik rawan Nusakamabangan agar dua napi tersebut tudak lari dari pulau," ujarnya.