Sri Mulyani Sempat Emosi
Sri Mulyani yang baru tiba dari luar kota langsung bergabung ke rapat di Hotel Sheraton Bandara.
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Rachmat Hidayat
Penulis Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karena deadlock, anggota Komisi XI meminta Sri Mulyani dihadirkan. Dradjad masih ingat betul, ketika itu rapat pada hari Jumat. Sri Mulyani yang baru tiba dari luar kota langsung bergabung ke rapat di Hotel Sheraton Bandara.
Kesempatan itu tak disia-siakan politisi Senayan. Selain mencecar soal RUU JPSK, di akhir-akhir dialog juga ditanyakan seputar bailout Century sebesar Rp 6,7 triliun.
Sri Mulyani sempat emosinya meninggi ketika anggota Komisi XI DPR mengancam akan membawa masalah bailout Century di bawa ke rapat Komisi di DPR.
"Silakan bawa (bailout Century) ke rapat rapat di DPR. Bailout ini tidak ada apa-apanya," tegas Sri Mulyani dengan nada meninggi.
Tantangan Sri Mulyani inilah yang membuat anggota DPR geregetan. Akhirnya diputuskan Dradjad Wibowo dan Melki untuk mencari data seputar bailout Century. Dradjad dan Melki dipercaya karena keduanya praktisi dan ahli perbankan dan keuangan.
Dradjad Wibowo pun lantas berusaha mendapatkan dokumen tentang bailout Century. Tak butuh waktu lama, Dradjad mendapatkan data-data tentang Century.
Termasuk notulen rapat Komite Stabilitas Sektor Keuangan (KSSK) yang memutuskan untuk memberikan Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) kepada Century Rp 630 miliar pada rapat 21 November 2008."Itu rapat sampai dinihari," ujar Dradjad.
Dradjad pun dibuat terkaget-kaget. Dari data yang ia dapatkan, Century benar mendapatkan bailout dengan total Rp 6,7 triliun.
Dari data-data itulah ditemukan bahwa nasabah terbesar Century ketika itu yakni Budi Sampurna, eks pemilik pabrik rokok Sampurna yang mencapai Rp 4 triliun.
Tak dinyana, temuan Dradjad dan Melki tersebut direspon luar biasa oleh anggota Komisi XI DPR dari berbagai fraksi. Hasilnya, Agustus 2009 digelar rapat dengar pendapat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjadi bulan-bulanan politisi Senayan karena menyetujui bailout Century.
Dradjad mengisahkan, Sri Mulyani yang biasanya akrab dengan politisi Senayan, pada akhir rapat tidak menyalami anggota Komisi XI. "Biasanya kalau rapat sepanas apapun, kalau pulang pasti salaman," kisah Drajad.