KPK Diapresiasi Sentuh Orang Dekat Kekuasaan Dalam Kasus SKK Migas
Materi yang diungkap di persidangan Tipikor kasus suap mantan ketua SKK Migas Rudi Rubiandini itu sudah lama menjadi pergunjingan publik
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengapresiasi kerja KPK terkait kasus SKK Migas. Sebab, dalam kasus ini KPK nyaris menyentuh dugaan keterlibatan sejumlah orang yang berada dalam lingkar kekuasaan di negara ini.
"Saya ingin tegaskan bahwa muatan materi yang diungkap di persidangan Tipikor kasus suap mantan ketua SKK Migas Rudi Rubiandini itu sudah lama menjadi pergunjingan publik," kata Bambang melalui pesan singkat, Jumat (29/11/2013).
Ia mencontohkan dimana orang-orang Kernel Oil diketahui tidak sekadar dekat dengan pusat kekuasaan. Tetapi berkolaborasi dengan beberapa nama figur yang dekat dengan pusat kekuasaan di Indonesia.
"Ada perusahaan lain yang diketahui terdaftar di Hongkong dan ikut mengendalikan Kernel. Di dalam perusahaan inilah kepentingan sejumlah pihak yang dekat dengan pusat kekuasaan di Indonesia diakomodir," ungkapnya.
Ia juga menegaskan Rudi Rubiandini tidak mungkin bermain sendiri. Sebab, katanya, seluruh keputusan SKK Migas tidak berada ditangannya, melainkan bersumber pada kehendak atasan Rudi.
"Sudah benar jika KPK mengarahkan pemeriksaannya ke oknum birokrat di atas Rudi. Permainan di seputar perizinan, perpanjangan dan kontrak Migas itu melibatkan sejumlah orang di seputar pusat kekuasaan," ujarnya.
Bambang mengapresiasi KPK karena berani mengungkap kedekatan orang-orang Kernel dengan pusat kekuasaan.
"Bukan lagi rahasia kalau alur suap dari permainan perizinan Migas ini sampai ke para pejabat hingga paling atas. Ini bisnis jutaan dolar atau triliunan rupiah," tutur Politisi Golkar itu.