Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menanti Gusdur Baru

Pemilihan presiden (pilpres) 2014 kian mendekat.

Editor: Rachmat Hidayat
zoom-in Menanti Gusdur Baru
TRIBUNNEWS.COM
Mantan Juru Bicara Gus Dur, Adhie Massardi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pemilihan presiden (pilpres) 2014 kian mendekat. Adhie Massardi sebagai Mantan Juru Bicara Abdurahman Wahid atau Gusdur, mengatakan, pikiran dan ide-ide Gusdur harusnya tidak dilupakan oleh para capres saat ini.

Dari sekian nama capres yang muncul saat ini, siapa yang pantas disebut anak ideologis dari Gusdur? Adhie Massardi mengatakan, saat ini belum ada capres yang benar-benar menjadi figus Gusdur Baru.

Namun, ada beberapa capres yang memang sangat paham tentang cara berpikir Gusdur, diantaranya Ketua Umum PP Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) yang juga capres peserta konvensi Partai Demokrat, Ali Masykur Musa (AMM).

"Memang AMM belum bisa disebut Gusdur Baru. Namun beliau adalah orang yang paling memahami pikiran-pikiran Gusdur," ujar Adhie dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com, Senin (2/12/2013).

Menurutnya, AMM bisa disebut anak ideologi dari Gusdur jika memang benar-benar berani melaksanakan pikiran dan gagasan Gusdur, terutama dalam membina kelompok minoritas. "Demikian juga dengan capres lainnya," ujarnya.

Sementara AMM yang sering disapa Cak Ali mengatakan, dirinya memang selalu disebut sebagai pengikut Gusdur yang setia. Sebab, secara ideologis, dirinya paling konsisten menjadikan pikiran-pikiran Gusdur sebagai inspirasi dari gerakannya.

Ajaran-ajaran Gusdur yang selalu menjadi inspirasinya yaitu, demokrasi sebagai gerak Civil Society, toleransi sebagai sikap sosial, akulturasi dan pluralisme.

Berita Rekomendasi

"Jika saya dipandang sebagai anak ideologis, saya mengapresiasinya. Mungkin karena konsistensi saya menerapkan ajaran Gusdur dalam gerakan. Namun, saya bukanlah satu-satunya. Saya hanya konsisten memperjuangkan demokrasi dan kemanusiaan," terangnya.

Menurutnya, dalam konteks pencapresan 2014, setiap capres tidak boleh melupakan sisi Gusdur. Artinya, para capres harus bisa merealisasikan kembali beragam pemikiran Gusdur dalam transisi demokrasi yang terus mengalami distorsi selama ini.

Gusdur, menurutnya, memang tidak akan dipersonifikasi pada figur capres tertentu tapi, alangkah mulia jika pemikirannya menjadi bagian dari agenda dan cara berpikir capres 2014. "Itulah yang saat ini sedang saya kembangkan," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas