Kemenkum HAM: Senjata dan Amunisi Lapas Palopo Lengkap
Kementerian Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, memastikan senjata dan amunisi di Lapas Palopo, Sulawesi Selatan, aman dan masih lengkap
Penulis: Y Gustaman
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM, Amir Syamsudin, memastikan senjata dan amunisi di Lapas Palopo, Sulawesi Selatan, aman dan masih lengkap, pascakerusuhan 14 Desember 2013.
"Dalam laporannya, Sri Pamudji (Kalapas) juga menyampaikan senjata dan amunisi, semua dalam kondisi aman dan jumlahnya lengkap," ujar Amir kepada wartawan di rumah dinas, Jakarta, Minggu (15/12/2013).
Amir menambahkan, dari laporan Sri, diketahui sebanyak 22 ruang perkantoran mengalami kerusakan, di antaranya ruang registrasi, ruang poliklinik, ruang komandan jaga, gudang senjata, ruang kunjungan, dan lainnya.
Saat peristiwa melecut, petugas pengamanan berjumlah enam orang. Sedangkan jumlah penghuni 280 terdiri dari 103 tahanan dan 173 narapidana. Satu orang sisanya penghuni baru yang belum sempat dikonsolidasi ke pusat.
Kerusuhan dipicu oleh warga binaan bernama Riti. Saat itu, Kalapas Palopo, Sri meninjau perbaikan lantai kamar 3 Blok C didampingi Kepala Sub Seksi Sarana Kerja pada Sabtu 14 Desember 2013. Di sini lah kejadian bermula di mana Sri mendapat penyarangan dari Riti.
Dengan kondisi terluka, bawahan langsung membawa Kalapas Sri ke ruang poliklinik. Sementara penjaga lapas mengamankan Rini. Tiba-tiba, teman-teman Rini melempari penjaga yang membawa Rini dan berteriak ke arahnya.
Ulah seorang Riti mendorong warga binaan lainnya berbuat rusuh. Tindakan Rini diikuti setelah
melempar batu dari blok. Akibatnya, kaca-kaca ruang perkantoran lantai satu dan lantai dua pecah. Bahkan, aksi pembakaran juga terjadi.
Tak berselang lama, suasana kondusif setelah aparat kepolisian, TNI, dan petugas memadamkan kebakaran di Lapas. Gangguan listrik di blok hunian warga binaan kemudian normal setelah diperbaiki petugas PLN sekitar pukul 18.00 WIB.