PDIP Tetap Hormati Atut Jabat Gubernur Banten
PDI Perjuangan menegaskan menghormati Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan menegaskan menghormati Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Atut yang berpasangan dengan kader PDIP Rano Karno telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Atut diduga terlibat dalam suap sengketa Pilkada Lebak, Banten. "Kita hormati Atut sebagai Gubernur Banten, DPD PDIP Banten mematuhi DPP," kata Wasekjen PDIP Ahmad Basarah di Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Basarah mengatakan bila secara hukum hak Atut telah dicabut maka PDIP akan menyerahkan sepenuhnya proses politik yang berlangsung di Banten. "Jadi jangan grasa grusu PDI Perjuangan di Banten dengan kondisi di sana," katanya.
Ia mengatakan DPP telah memutuskan Rano Karno sebagai calon wakil gubernur Banten. Hingga hari ini keputusan itu belum berubah.
"Sehingga Rano masih sah dan legitimate sebagai Wagub Banten yang diusung oleh PDI-P," ujarnya.
Sementara Wakil Ketua Umum Golkar Sharif Cicip Sutardjo mengaku belum dapat menyimpulkan apakah kasus Atut memberikan dampak negatif atau tidak terhadap Golkar di Banten. Cicip bahkan mengungkapkan telah bertemu tokoh Banten membahas kasus yang dihadapi Atut.
"Saya mengadakan pertemuan dengan para senior, tokoh, ulama di sana. Bahwa hal seperti ini harusnya bisa dipilah-pilah. Apakah ini ke-Golkar-an atau kedinasan," ungkapnya.
Menurut Cicip, selama ini Atut telah bekerja keras sebagai Gubernur Banten. Ia mengingatkan bahwa Atut merupakan satu-satunya Gubernur Perempuan di Indonesia.
"Beliau kerja keras dan dipilih dua kali. Artinya masyarakat bukan katakalah tidak mempunyai pengetahuan. Bu Atut memilih sampai dua kali dari sisi keberhasilan dan kegunaan. Bahwa ada masalah seperti ini, lain lagi," katanya.
Sedangkan mengenai wacana Rano akan menggantikan Atut, Cicip tidak berkomentar banyak. Golkar, katanya, mengikuti mekanisme yang ada
"Mekanisme begitu ya silakan, kita taat hukum dan aturan. Kita partai berpengalaman dan tahu mana salah dan mana tidak. Kita harus menjaga simpatisan kita matang dan berpengalaman," tutur Cicip.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.