Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Untuk Sekadar Mandi, Atut Chosiyah Harus Antre

Sabtu (21/12/2013) subuh, Atut Chosiyah harus merasakan bagaimana mengantre untuk mendapatkan kesempatan mandi di kamar mandi.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Untuk Sekadar Mandi, Atut Chosiyah Harus Antre
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai diperiksa penyidik di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Atut ditahan terkait dugaan suap kepengurusan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK) dan pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

"Sudah saya sampaikan, memang kata Kepala Rutan (Sri Susilarti) tidak ada tahanan narkoba. Tahanan narkoba itu bloknya tersendiri," ujar Nasrullah.

Nasrullah juga membantah mengenai isu bahwa kliennya itu ingin mendapatkan sel khusus di dalam rutan.

"Jangan menyebarkan berita yang enggak benar. Tidak ada itu (permintaan sel khusus, red). Ibu Atut terima di sel itu, enggal minta pindah dan enggak minta pindah ke sel khusus," jelas Nasrullah.

Hingga kini, Nasrullah mengatakan belum ada keluahan dari kliennya itu mengenai tempat baru yang ditempatinya. Bahkan, katanya, Atut sudah menerima lapang dada.

"Saya enggak tahu kondisi sekarang ini, tapi semalam beliau sudah legowo (sabar, red). Saya bilang ke dia ini konsekuensi dari seorang pemimpin yah kadang-kadang seperti ini dan saat itu ibu ikhlas," ujarnya.

Menurut Nasrullah, kemungkinan pihak keluarga beserta kerabat akan menjenguk Atut pada hari Senin. Sebab waktu di Rumah Tahanan Kelas II A itu hanya diperkenankan pada hari Senin-Jumat saja.

Hingga Sabtu (21/12/2013) siang, pihak keluarga belum mengetahui apakah Atut bisa tahan tinggal berdampingan sementara dengan 16 tahanan lainnya atau tidak.

Berita Rekomendasi

"Tapi saya sudah sampaikan ke beliau bahwa dia bakal satu kamar dengan 16 orang dan akan sempit-sempitan di sana, tapi dia mau-mau saja," ujar Nasrullah.

"Ibu sendiri mulanya membawa dua koper bersisi barang pakaian, selimut, Al-quran, karena enggak muat jadi hanya satu koper kecil saja," kata Nasrullah lagi.

Sementara itu, Wamenhuk dan HAM Denny Indrayana berjanji tidak akan memperlakukan secara khusus kepada tersangka kasus pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten itu.

"Saya sudah bilang ke Kepala Rumah Tahanan, Atut harus diperlakukan sama dengan tahanan lainnya, tidak ada perlakukan khusus. Siapa pun tahanannya harus sama perlakuannya," tegas Denny.

Denny menjelaskan, selama mendekam di Blok C 13 Paviliun Cendana Rutan Pondok Bambu ini, Atut harus melewati proses mapenaling selama satu minggu. Setelah itu, Atut akan dipindahkan ke sel lain yang jumlah penghuninya lebih sedikit dari sekarang untuk meneruskan proses tahanan selama 20 hari ke depan.

"Jika dia berperilaku baik dalam masa mapenaling, maka tujuh hari sudah selesai, nanti akan dipindahkan ke sel lain, tapi ini bukan sel khusus melainkan sel yang jumlahnya jauh lebih sedikit. Diisi kira-kira tiga sampai lima orang, tapi saya pastikan tak akan ada perlakukan khusus bagi Atut," jelas Denny.

Pantauan Warta Kota di lapangan menunjukkan, hingga Sabtu (21/12/2013) sore belum ada keluarga atau kerabat Atut yang datang untuk menjenguknya. Pintu rutan berbahan bersi setinggi tiga meter itu masih tertutup rapat dan hanya tiga petugas yang tampak berjaga. Di sebelah kanan pintu gerbangnya tampak sebuah loket yang disekat menggunakan kaca transparan. Loket itu biasa digunakan sebagai celah komunikasi antara pembesuk dengan petugas jaga yang ada di dalam.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas