Dahlan Mengaku Salah, Hayono Sebut Peserta Konvensi Terkena Imbas
Peserta Konvensi Demokrat membantah masalah kenaikkan harga elpiji 12kg menjadi bagian dari pencitraan
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peserta Konvensi Demokrat membantah masalah kenaikkan harga elpiji 12kg menjadi bagian dari pencitraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia mengatakan pencitraan tersebut keliru bila memanfaatkan masalah elpiji.
"Masyarakat sudah luka, bukan pencitraan menurut saya tidak sensitifnya Pertamina dan kementerian tertentu," kata Hayono di Sekretariat Konvensi Demokrat, Jakarta, Senin (6/1/2014).
Hayono mengatakan SBY merupakan presiden yang taat sistem dimana kewenangan tersebut ada di Pertamina. "Mungkin Pertamina lupa selain korporasi juga mementingkan kepentingan rakyat," katanya.
Hayono juga membantah ia menyudutkan Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam kisruh kenaikan harga elpiji 12kg. Meskipun, Dahlan telah mengaku bersalah atas kebijakan tersebut.
"Tidak begitu ini masalah bangsa, tidak ada kaitannya ini masalah bangsa," ujarnya.
Bahkan, Hayono mengatakan peserta konvensi terkena imbas dengan kejadian tersebut. Sebab Dahlan juga tercatat sebagai peserta konvensi Demokrat.
"Dahlan peserta konvensi, kita semua kena imbasnya. Jangan ditarik kesana. SBY tegas saja tolak kenaikan," imbuh Hayono.