Demokrat Soal Sindiran Anas: Enggak Ada Urusan Antara SBY dan KPK
Partai Demokrat angkat bicara mengenai sindiran Anas Urbaningrum terhadap Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi mereka sindiran Anas ke SBY 'lebay'
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat angkat bicara mengenai sindiran Anas Urbaningrum terhadap Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Diketahui Anas mengucapkan terimakasih kepada SBY sesaat sebelum memasuki mobil tahanan KPK.
"Ya kalau kami melihatnya itu harus tegas garis pembatasnya, antara kasus di KPK dalam proses penegakkan hukum. Semua proses KPK kan sama, ini saya rasa berlebihan (sindiran Anas)," kata Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP PD Hinca Panjaitan ketika dikonfirmasi, Jumat (10/1/2014).
Hinca menilai dari fakta hukum yang ada, KPK dapat menahan Anas Urbaningrum. "Itu sudah wewenang KPK untuk menahan," kata Hinca.
Ia juga mengingatkan Anas bahwa SBY sama sekali tidak berhubungan dengan proses hukum yang sedang berjalan di KPK. "Sindiran Anas terlalu jauh, berlebihan, enggak tepat, enggak ada urusan antara Pak SBY dan KPK. SBY selalu memberi rasa hormat pada KPK untuk memproses semuanya," tuturnya.
Hinca menegaskan Ketua Umum Demokrat SBY tidak pernah turut campur dalam masalah hukum. Begitu pula dengan Partai Demokrat.
"Di kami kalau sudah tersangka, maka Demokrat berhenti pada aspek tanggung jawab hukum, semua urusan individu, sesuai pakta integritas," katanya.
Sebelumnya diberitakan, kepada wartawan, di halaman kantor KPK, Anas sempat berkomentar seputar pemeriksaannya.
"Ini adalah hari yang bersejarah buat saya dan ini adalah bagian lebih penting saya menemukan keadilan dan kebenaran," kata Anas.
Lebih jauh, dia juga menyampaikan rasa terimaksihnya kepada tim penyidik, penyelidik dan Pimpinan KPK yang telah memproses hukum dirinya. "Surat penahanan saya itu yang menandatangani adalah Pak Abraham Samad. Terimakasih Pak Abraham Samad," kata Anas.
Dalam kesempatan sama, Anas juga sempat menyinggung nama Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Di atas segalanya terimakasih Pak SBY. Mudah-mudahan peristiwa ini punya arti, punya makna menjadi hadiah tahun baru 2014. Yang lain-lain nanti saja, bahwa ketika berjuang soal keadilan dan kebenaran, ujungnya kebenaran akan menang," kata Anas
Diketahui, Anas diduga menerima hadiah saat menjabat anggota DPR tahun 2009 dan menyangkut proses pelaksanaan dan perencanaan pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang serta proyek-proyek lainnya.