Somasi Syarief-Ibas, Pasek Bantah Lakukan Perlawanan
Saya ingin menyehatkan Partai Demokrat dari orang-orang yang berbicara mengenai Demokrat
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Demokrat Gede Pasek Suardika akan melakukan somasi kepada Syarief Hasan dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Namun, Pasek membantah melawan Partai Demokrat.
"Saya ingin menyehatkan Partai Demokrat dari orang-orang yang berbicara mengenai Demokrat tapi jauh dari azas yang dijunjung Partai Demokrat," kata Pasek di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1/2014).
Dalam acara jumpa pers tersebut, Pasek ditemani anggota DPR lintas fraksi yakni Candra Tirta Wijaya dari PAN; Fahri Hamzah dari PKS dan Bambang Soesatyo dari Golkar. Pasek menjelaskan mengenai Surat pencopotan atau pergantian antar waktu (PAW) Pasek dari anggota DPR ditandatangani Syarief Hasan dan Ibas. Surat bernomor 01/EXT/DPP.PD/1/2014 itu menyebut Pasek melanggar Kode Etik Demokrat. Disebutkan pula pengganti Pasek di DPR adalah Putu Supadma Rudana.
Pasek mengatakan akan melakukan somasi dan gugatan hukum dengan semangat puputan. "Semangat puputan, bagi saya spirit leluhur itu yang saya pegang," kata Pasek.
Menurut Pasek apa yang dilakukannya tidak terkait dengan pencalonannya sebagai anggota DPD asal Bali di Pemilu 2014. "Kalau DPD lolos atau tidak itu nomor 2 ketika saya dituduh melanggar kode etik, itu jauh lebih penting," tuturnya.
Pasek mengaku heran dengan pemecatannya sebagai anggota DPR. Sebab, ia merasa tidak melanggar kode etik atau pakta integritas Partai Demokrat.
"Saya engga disebut dalam kasus videotron atau pembangunan badan diklat, tidak terima 200 ribu dollar AS. Harusnya ada standar objektif. Ini juga DPC dan DPD terkena diganti karena kenal dengan Anas," katanya.