Wamenag Malu dan Kaget DMI Berikan Bantuan untuk Masjid di Indonesia
Program peluncuran 50 unit mobil untuk memperbaiki tata suara dan kebersihan masjid-masjid di seluruh Indonesia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Agama, Nasaruddin Umar mengaku malu pihaknya belum membuat nota kesepahaman bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Ia menyampaikan hal itu pada sambutannya di acara peluncuran 50 unit mobil operasional program perbaikan masjid, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (26/1/2014).
"Saya secara pribadi kaget menyaksikan lima puluh unit mobil seperti ini. Artinya seharusnya pemerintah yang harus menyediakan," ujarnya.
Program peluncuran 50 unit mobil untuk memperbaiki tata suara dan kebersihan masjid-masjid di seluruh Indonesia, merupakan program kerjasama antara DMI dengan sejumlah perusahaan.
Nasaruddin dalam kesempatan itu sempat mengutip ucapan Nabi Muhammad SAW, soal salah satu tanda-tanda kiamat adalah masjid yang didekorasi dengan mewah. Namun program perbaikan masjid ini bertujuan untuk memperbaiki tata suara masjid, sehingga ucapan sang penceramah agar terdengar dengan jelas oleh umat.
Program perbaikan masjid itu juga kata dia sinergis dengan program Kementerian Agama yang tengah menyusun kurikulum dakwah.
"Kementerian Agama akan mengusulkan anggaran perbaikan masjid ini," ujarnya.
DMI mencatat di Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar terdapat sekitar 850.000 masjid. Namun lebih dari 50 persennya masjid-masjid tersebut tidak dilengkapi dengan tata suara serta kebersihan yang baik. Untuk itu DMI pun meluncurkan program perbaikan tersebut.
DMI mengumpulkan sekitar Rp 300 Miliar untuk tahap pertama pelaksanaan program tersebut, yakni memperbaiki masjid-masij Agung di sejumlah kota besar di pulau Jawa.
Untuk tahap pertama ia menargetkan untuk memperbaiki 220 masjid. Sedangkan dalam tiga tahun kedepan ditargetkan ada 80.000 - 100.000 masjid yang bisa diperbaiki.